Pegawai Yogya Ciamis yang Dinyatakan Positif Corona Salah Data, Dinkes Diminta Tanggung Jawab

TASIKMALAYA, ruber.id – Pegawai Toserba Yogya Ciamis yang dinyatakan positif COVID-19 atau corona diduga korban salah data.

Pegawai bagian gudang yang diketahui bernama Asep Saepudin, 53, itu disinyalir bukan pasien yang seharusnya dijemput oleh tim medis RSU dr Soekardjo.

Saat ditemui di rumahnya di lingkungan Buninagara, Kota Tasikmalaya, Asep didampingi Mira, 49, istrinya menceritakan kronologi sebenarnya.

Menurutnya, saat itu ada tes masal di tokonya. Tidak semua yang dites, hanya beberapa perwakilan saja.

“Nah saya saat itu dites pakai rapid test. Sebagian lagi ada yang tes swab. Saat itu ada tiga titik yang melakukan tes masal, yakni di Singaparna, Kawalu dan Yogya Ciamis,” bebernya, Minggu (7/6/2020).

Baca juga:  MPP Sumedang Kembali Dibuka Selasa, Ini yang Wajib Diketahui

Lalu, pada tanggal 28 Mei, dirinya mendapat telepon dari Dinas Kesehatan Ciamis yang menyatakan bahwa hasil tesnya positif corona.

“Saat itu saya kaget. Saya masih belum mengerti apa rapid atau swab. Yang saya tahu katanya hasilnya positif,” ujarnya.

BACA JUGA: Kelurahan Sambongpari Tasikmalaya Bagikan 310 Paket Sembako dari Kemensos

Namun, Asep mengatakan saat itu ada yang janggal. Karena, saat menanyakan nama disebutkan bahwa dirinya adalah tukang ayam. Padahal, dia bekerja di toko.

“Jadi saat itu ketika ditelepon saya ditanya, benar ini dengan Asep yang suka jual ayam? Begitu,” jelasnya.

Masih dalam keadaan bingung, Asep pun mengungkapkan bahwa dia akan dijemput untuk diisolasi.

Baca juga:  Forum Pergerakan Pemuda Rajadatu Kecewa, Sekdes dan Bendahara Mangkir Saat Audiensi Sesi Kedua Terkait Transparansi Anggaran

“Tanggal 29 Mei saya dijemput oleh tim dari RS dr Soekardjo untuk menjalani isolasi. Ada 10 hari saya diisolasi,” katanya.

Kini, Asep sudah ada di rumahnya namun tetap harus menjalani isolasi. Belakangan, ia baru tahu bahwa hasil rapid test di Toserba Yogya Ciamis semuanya negatif.

“Saya heran kenapa Dinkes bisa salah data dan merugikan saya dan banyak pihak. Karena itu Dinkes harus bertanggung jawab,” tandasnya. (R020/Indra)