Warga Diminta Tak Paksakan Diri Naik KRL Jabodetabek, Ini Jadwal Bus Gratis yang Disiapkan

JAKARTA, ruber.id – Penumpang jasa transportasi massal KRL Jabodetak diminta untuk tetap disiplin mematuhi ketentuan jaga jarak (physical distancing).

Selain itu, para penumpang juga diimbau untuk tidak memaksakan diri naik KRL.

Jika kapasitas penumpang melebihi ketentuan yang diatur selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Diketahui, beberapa waktu belakangan ini, ada masyarakat yang memaksakan diri untuk menumpang KRL, meski kapasitas sudah melebihi batas ketentuan sesuai PSBB.

Kondisi ini cenderung terjadi pada Senin pagi dan Jumat sore.

Di mana, jumlah penumpang terlihat menumpuk hanya pada jam-jam tertentu, khususnya menjelang buka puasa.

Sebagaimana diketahui, pada masa PSBB pelayanan KRL memang dibatasi.

Baik menyangkut jadwal maupun jumlah penumpang dengan hanya melayani maksimal 35% dari kapasitas.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti menyebutkan, pembatasan dilakukan sesuai dengan ketentuan aturan PSBB.

Baca juga:  Dear PNS, Ini Tanggal Pencairan THR Lebaran 2019

Pembatasan ini, kata Polana, sejalan pula dengan aktivitas kerja masyarakat yang juga dibatasi.

Dengan meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah atau bekerja dari rumah (Stay at Home, Work From Home).

“Namun, memang ada sebagian aktivitas yang dikecualikan dalam PSBB, sehingga KRL tetap beroperasi.”

“Dengan pembatasan yang ditujukan untuk dapat melayani masyarakat yang masih beraktivitas pada kegiatan yang dikecualikan tersebut.”

“Tentunya, dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan,” jelas Polana.

Terkait hal ini, Polana meminta masyarakat untuk dapat mengatur diri.

Dengan menyesuaikan jadwal dan ketentuan yang berlaku terhadap pengoperasian KRL.

Jika tetap memanfaatkan KRL dengan pembatasan yang diberlakukan.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak atau beraktivitas terkait dengan kegiatan yang diperbolehkan sesuai PSBB, ia mengimbau agar dapat memenuhi ketentuan dengan tetap tinggal di rumah (Work From Home).

Baca juga:  Soroti Nilai Ekspor Impor, Jokowi Tegur Jonan dan Rini

“Hal ini tidak terlepas dari semangat diimplementasikannya kebijakan PSBB.”

“Yaitu membatasi mobilitas masyarakat di luar rumah yang dikhawatirkan berpotensi mempercepat penyebaran virus corona,” sebut Polana.

Alternatif Bus Jika Kondisi Memaksa
Menyikapi kondisi yang beberapa kali terjadi seperti tersebut di atas, pemerintah akan menyediakan angkutan bus alternatif bagi penumpang KRL.

Bus tersebut, akan dioperasionalkan jika terjadi kondisi memaksa di mana terjadi kepadatan jumlah penumpang KRL pada waktu tertentu.

“Para pengguna KRL dapat memanfaatkan alternatif angkutan dari dan ke Jakarta ini tanpa dipungut biaya,” katanya.

Dalam memberikan layanan, bus juga diatur mengikuti protokol COVID-19, antara lain kapasitas hanya 25 orang atau 50% dari kapasitas setiap bus.

“Sehingga, tempat duduk pengguna tetap berjarak satu sama lain, dan seluruhnya wajib menggunakan masker,” ujarnya.

Layanan akan disediakan pada Jumat 15 Mei 2020 dan Senin 18 Mei 2020.

Baca juga:  Gempa Bumi Magnitudo 4.6 Guncang Tarakan, Warga Diimbau Tetap Tenang

Adapun untuk titik dan jadwal keberangkatan bus tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Jumat 15 Mei 2020 (Jam Keberangkatan 16:00-16:30 WIB):
    a. Rute Jakarta – Bogor: Stasiun Dukuh Atas Sudirman – Terminal Baranangsiang Bogor (2 unit bus)
    b. Stasiun Manggarai – Terminal Baranangsiang Bogor(2 unit bus)
    c. Stasiun Tebet – Terminal Baranangsiang Bogor (2 unit bus)
    d. Rute Jakarta – Bekasi: Stasiun Dukuh Atas Sudirman – Terminal Bekasi (2 unit bus). e. Stasiun Manggarai – Terminal Bekasi (2 unit bus)
  2. Senin 18 Mei 2020 (Jam Keberangkatan 05.00-06.00 WIB):
    a. Rute hanya Bogor-Jakarta, dengan titik keberangkatan dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Dukuh Atas Sudirman Jakarta, dengan jumlah armada 5 unit bus. (R007/Moris)

BACA JUGA: Di Tengah Wabah Corona Transportasi Massal Tetap Beroperasi, Warga Diimbau Kurangi Mobilisasi