HMI Minta Pemkab Pangandaran Bentuk Tim Terpadu Cegah Penularan Virus Corona

PANGANDARAN, ruber.id — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk membentuk tim pencegahan potensi dini Virus Corona di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis-Pangandaran Aos Firdaus mengatakan, ancaman potensi penyebaran Virus Corona sudah semestinya menjadi perhatian Pemda Pangandaran.

Sebab, kata Aos, Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu daerah yang sering dikunjungi Warga Negara Asing (WNA). Maka dari itu, upaya pencegahan harus dilakukan secara maksimal.

“Di Pangandaran itu ada WNA yang tinggal menetap, ada juga yang menjadi turis saja, katanya kepada ruber.id, Senin (10/2/2020).

Aos menuturkan, jika WNA yang tinggal menetap bisa saja terdeteksi dengan cara berkoordinasi ke beberapa institusi.

Baca juga:  Patroli Skala Besar COVID-19, Sisir Pusat Keramaian di Jatinangor dan Cimanggung Sumedang

Namun, kata Aos, keberadaan WNA yang berkunjung menjadi turis perlu ada evaluasi administrasi yang baik.

Maka, Pemda Pangandaran sudah seharusnya melakukan koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serius.

“Kemudian, membentuk tim pencegahan dini agar WNA di Pangandaran terbebas dari Virus Corona,” tuturnya.

Sementara, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pangandaran Gumilar menyampaikan, untuk saat ini keberadaan Virus Corona di Pangandaran dinyatakan aman.

Bahkan, pihak Pemda juga belum menemukan adanya Virus Corona di Kabupaten Pangandaran.

Gumilar menyebutkan, jumlah WNA yang menjadi turis mancanegara ke Pangandaran pada tahun 2018 tercatat sebanyak 8.194, sedangkan di tahun 2019 tercatat sebanyak 6.121.

Baca juga:  Di Perbatasan Jabar-Jateng, Ketua DPRD Pangandaran Salurkan APD Bagi Tenaga Medis

Sementara, kata Gumilar, WNA yang menetap di Pangandaran tercatat sebanyak 65 orang dari 19 Negara.

Di antaranya 8 orang dari Malayasia; 18 dari Prancis; 6 Jerman; 7 Belanda; 2 Thailan; 4 Ceko; 2 Belgia; 1 Srilangka; 1 Argentina, 2 Italia.

“Kemudian dari Spanyol 2; Firlandia 1; Australia 1; Selandia Baru 3; Korea Selatan 4; Kostarika 1; Britania Raya 1; dan India 1 orang,” sebutnya. (R002/dede ihsan)

BACA JUGA: HMI Desak Kemenag Hentikan Guru Perusak Sandal Siswa di Pangandaran