Hujan di Kahatex: Banjir Lagi Macet Lagi, Ini Salah Siapa? Pak Jokowi Tolong!

SUMEDANG, ruber.id – Hujan yang mengguyur kawasan Jalan Raya Bandung-Garut, tepatnya di depan pabrik Kahatex, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat kerap menyebabkan banjir.

Banjir dipastikan terjadi ketika hujan mengguyur kawasan tersebut. Seperti terjadi Selasa (4/2/2020) sore hingga malam tadi.

Ketinggian rata-rata banjir di wilayah ini 30-60 sentimeter dengan lebar jalan yang terendam mencapai lebih dari 200 meter.

Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas di jalan nasional penghubung Bandung-Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, hingga Jawa Tengah macet.

Tak jarang, banjir yang terjadi menyebabkan arus lalu lintas dari arah Cileunyi hingga pabrik Kahatex maupun sebaliknya (Sekitar 7 kilometer) lumpuh total.

Kondisi ini mengakibatkan sejumlah kendaraan, khususnya sepeda motor mogok di tengah jalan, saat berusaha menerobos banjir.

Baca juga:  Menekan Angka Pengangguran Sumedang dengan Kewirausahaan Digital

Menurut para pengguna jalan yang mengaku kesal karena kerap terjebak banjir di lokasi ini, pemerintah terkesan abai. Karena banjir terus berulang tanpa ada solusi konkret.

Seperti dikeluhkan warga Nagreg, Kabupaten Bandung Yani, 33. Ia terpaksa harus berkeringat karena motor yang di tumpanginya mogok hingga harus meminta warga untuk diangkat ke tempat yang lebih tinggi (Trotoar jalan).

Selain itu, Yani mengaku kesal karena tiap kali hujan, ia harus kewalahan melintasi kawasan ini.

“Ya serba salah, berenti kesel, maksa maju juga mogok. Seperti sekarang, motor saya mogok karena ternyata airnya lumayan dalam. Kesel pokoknya, karena kalau hujan di sini pasti banjir,” kata Yadi, Selasa malam sekitar jam 20.30 WIB.

Baca juga:  Operasi Gabungan, Polsek Jatinangor Sumedang Amankan 8 Motor Tak Jelas

Yani berharap, pemerintah terkait fokus menangani masalah banjir ini agar nantinya banjir tidak terus berulang.

“Iya ke Pak Jokowi tolong ini, gimana solusinya. Kami kesal kalau di musim hujan sekarang ini terus banjir,” keluh Yani.

Warga sekitar, Nanang Suherman, 52, juga mengaku heran kenapa banjir di wilayah ini terus berulang tanpa ada penanggulangan yang konkret dari pemerintah.

“Iya tuh, dari dulu di sini (Sekitar Kahatex) mah pasti banjir. Hujan dikit banjir, hujan dikin banjir. Banjir lagi, macet lagi, mogok lagi.”

“Tapi buat warga sini mah ini berkah, karena bisa dapat uang hasil bantu dorong mobil, motor warga yang mogok,” sebut Nanang. (R003)

Baca juga:  Cegah Separatisme, Kodim Sumedang Kumpulkan Tokoh Masyarakat

Baca berita lainnya: Terjebak Banjir Kahatex, Ratusan Motor Mogok