Nikmatnya Kopi Sumedang Manjakan Atlet Paralayang Dunia

FESTIVAL Kopi Sumedang #2 sukses digelar 7 Oktober 2019, lalu. dok/ruber.id

Nikmatnya Kopi Sumedang Bakal Manjakan Atlet Paralayang Dunia

SUMEDANG, ruber.id — Selain tahu, saat ini, nikmatnya kopi menjadi komoditas unggulan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Hal ini terbukti dengan produksi kopi Sumedang yang mencapai tidak kurang dari 300 ton dalam setahun terakhir.

Luas lahan dari 300 ton kopi yang dihasilkan masyarakat Sumedang itu mencapai 3.200 hektare dan tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang.

BACA JUGA: Festival Kopi Sumedang #2: Bawa Kopi Sumedang Mendunia

Flashback ke masa lalu, tepatnya pada era Pemerintahan Hindia Belanda, Sumedang sempat menjadi salah satu daerah pemasok kopi terbesar di pulau Jawa. Dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1880-an.

Baca juga:  Geothermal, Warga Sekitar Gunung Tampomas Sumedang Terus Suarakan Penolakan

Potensi kopi Sumedang ini akan kembali digelorakan melalui event bertaraf internasional bertajuk West Java Paragliding World Championship yang akan digelar pada 22 Oktober hingga 28 Oktober 2019.

Di mana, kopi Sumedang akan menjadi menu utama yang turut disajikan untuk menjamu para duta olahraga paralayang dari berbagai negara.

Salah satu pengusaha kopi Sumedang yang juga owner Saflor Coffee Ahmad Farid Gumilar mengatakan, event Paragliding Dunia merupakan kesempatan para komunitas kopi untuk memasarkan produk kopi khas Sumedang, termasuk dirinya.

“Jenis kopinya Arabika, Liberika dan Robusta. Kemasan dan penyajiannya akan dibuat semenarik mungkin agar para peserta dan tamu dari mancanegara tertarik untuk mencoba Kopi Sumedang,” kata Farid, Senin (21/10/2019).

Baca juga:  Mahasiswa Unpad Rintis Bisnis Kaos Akulturasi Sunda dan Jepang

Farid berharap di ajang Paradigling ini, kopi Sumedang bisa lebih dikenal dan turut dipromosikan di negara-negara lain.

“Saya berharap tamu yang datang ke Sumedang bisa turut mempromosikan kopi produk Sumedang di negaranya masing-masing. Sehingga, mampu jadi daya tarik wisatawan ke Sumedang,” ucap Farid.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan menyebutkan, Pemkab Sumedang berkomitmen untuk membangkitkan kembali kejayaan kopi Sumedang.

Salah satunya, dengan menetapkan Hari Kopi Sumedang, dan menggelar festival kopi tahunan.

“Pemkab Sumedang telah menetapkan 7 Oktober sebagai Hari Kopi Sumedang. Kami juga sudah menggelar Festival Kopi Sumedang untuk kedua kalinya yakni di Wisma Gending Lingkungan Gudang Kopi pada Tanggal 7-9 Oktober 2019, lalu.”

Baca juga:  Tanam Pohon Ganja di Rumah, Polisi Tangkap Warga Sukasari Sumedang

“Melalui event kejuaran dunia paralayang, saya berharap kopi Sumedang bisa lebih dikenal lagi di kancah internasional,” sebut Erwan, saat bertemu dengan komunitas kopi se Kabupaten Sumedang.

Erwan mengatakan, kualitas kopi Sumedang tidak kalah dengan kopi-kopi lain di nusantara.

Bahkan, kata Erwan, belum lama ini kopi buhun Rancakalong khas Sumedang menjadi Juara terfavorit kedua C pada Pameran Kopi di Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung yang diikuti oleh 14 provinsi se Indonesia.

“Meskipun produksi kita (Sumedang) masih sedikit, tapi kualitas nikmatnya kopi kita siap berkompetisi dengan negara lain. Kita pun siap untuk ekspor sehingga kopi Sumedang dapat dikenal oleh negara lain,” ujar Erwan. luvi

Baca berita lainnya: Kopi Cleng Dijual Bebas di Sumedang via Salesman: Ilegal, Izin Dipalsukan Hingga Racuni Belasan Warga