Limbah Karet Dekat Pemukiman Warga di Cimanggung Sumedang Terbakar, Warga Cemas

PETUGAS Damkar gabungan dari Sumedang dan Kabupaten Bandung berjibaku padamkan api ditimpukan limbah karet, Sabtu pagi. dekha/ruber.id

Limbah Karet Dekat Pemukiman Warga di Cimanggung Sumedang Terbakar, Warga Cemas

SUMEDANG, ruber.id — Limbah karet di lahan sekitar 500 meter persegi di sekitar pemukiman warga Dusun Santaka RT 03/06, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terbakar.

BACA JUGA: Masak Nasi di Tungku, 4 Rumah di Sumedang Selatan Ludes Terbakar

Api mulai dilihat warga pada Sabtu (28/9/2019) pagi sekitar jam 05.00 WIB. Hingga jam 09.00 WIB, api masih belum dapat dipadamkan karena tumpukan limbah karet yang menggunung.

Warga sekitar mengaku khawatir, api merambat ke rumah mereka karena jaraknya hampir berdampingan dengan pemukiman warga.

Baca juga:  Terowongan PLTA Waduk Jatigede Longsor, Akses Jalan ke Karedok Sumedang Ambles

Setelah menerima laporan dari warga, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Sedikitnya, ada lima mobil damkar yang berasal dari unit Tanjungsari, unit Kahatex Sumedang.

Tiga mobil damkar lainnya dari unit Cicalengka, unit Cileunyi, dan unit Majalaya Kabupaten Bandung.

“Api baru kami ketahui jam 05.00 tadi pagi. Setelah tahu asal api dari limbah karet kami langsung melapor ke damkar. Kami khawatir, api merambat ke pemukiman,” ucap Ketua Ketua RW 06 Ara Sukwara, di lokasi.

Selain itu, kata dia, warga juga cemas karena asap tersebut mengeluarkan bau cukup menyengat hingga dapat berdampak mengganggu pada kesehatan warga.

Ara menambahkan, sebelumnya, warga sudah melaporkan keluhan terkait adanya limbah karet ini ke Pemkab Sumedang. Akan tetapi, sejauh ini tak kunjung direspons pemerintah.

Baca juga:  Gebyar Vaksinasi Presisi Polri di Polres Sumedang dan Polsek Cibugel

“Dulu pernah ada datang dari dinas tapi hanya melihat lokasi saja. Tanpa ada solusi yang jelas,” sebutnya.

Limbah karet ini, kata dia, merupakan buangan dari perusahaan di sekitar lokasi. Sebelumnya, limbah diangkut seminggu dua kali untuk dikirim ke Jawa.

“Tapi dalam setahun terakhir ini limbah tersebut tak lagi diangkut, malah dibiarkan menggunung di sini. Kalau dulu itu dua kali seminggu rutin diangkut ke Jawa,” terangnya.

Namun, lanjut dia, dalam setahun terakhir ini, limbah karet tersebut tak lagi diangkut dan dibiarkan menggunung.

“Warga sudah berupaya lapor beberapa kali, tapi masih dibiarkan hingga menggunung seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Warga berharap, Pemkab Sumedang dapat memberikan solusi jangka panjang hingga limbah tersebut tak ada lagi di wilayah mereka.

Baca juga:  Keliru Rilis Data, Gugus Tugas COVID-19 Sumedang Minta Maaf ke Warga Tanjungsari

“Kami berharap pemerintah memberikan solusi segera. Karena ini sangat mengganggu,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui sumber api berasal dari mana. Petugas damkar pun masih terus berupaya memadamkan api. dekha

Baca berita lainnya: Tabung Gas Bocor, Rumah di Cimaragas Ciamis Ludes Dilalap si Jago Merah