Tusuk Kepala Tetangga, Pemuda asal Sukasari Sumedang Ini Terpaksa Dipasung

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Yusdik, 30, pemuda asal Dusun Manglayang RT 01/01, Desa Mekarsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang terpaksa harus dipasung pihak keluarga.

Yusdik, diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan sebelumnya sempat melukai salah seorang tetangganya.

Karena dianggap membahayakan, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini pun terpaksa dipasung.

Kepala Desa Mekarsari H Dudung mengatakan, Yusdik terpaksa dipasung pihak keluarga karena dikhawatirkan kembali melukai warga lainnya.

“Sebelumnya, ada tetangga dusun yang ditusuk kepalanya. Selain itu, orangtuanya juga sering diperlakuan kurang baik.”

“Dulu, orangtuanya sempat dipukul pakai genteng, hingga mendapatkan 18 jahitan di kepalanya, dipukul mukanya sampai memar.”

“Jadi warga berinisiatif Yusdik untuk dipasung, sambil menunggu proses dibawa dan dirawat di rumah sakit jiwa,” ujarnya ditemui di Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumedang, Rabu (21/8/2019).

Baca juga:  2 Mobil Jadi Korban Ekstremnya Tol Cisumdawu di Sumedang

Yusdik, kata Dudung, sudah menderita gangguan jiwa sekitar 15 tahun yang lalu.

Bahkan, pihak keluarga telah membawanya ke rumah sakit jiwa beberapa kali.

Kondisinya sempat mambaik, tetapi karena tidak mau mengonsumsi obat, akhirnya kambuh lagi.

“Kalau dulu masih mending berobatnya bisa pakai BPJS, kalau sekarang kan sudah tidak bisa. Karena kepesertaan BPJS mandirinya tidak diteruskan, keluarga tidak mampu membayar.”

“Untuk itu saya ke sini (Dinsos) untuk mengalihkan BPJS mandirinya ke Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” akunya.

Saat ini, kata dia, Yusdik tinggal bersama ayahnya Ujun, 58. Ibunya, sudah meninggal dunia.

Keluarga Ujun, lanjut dia, termasuk keluarga yang kurang mampu, dan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti PKH atau bantuan lainnya.

Baca juga:  Sempat Pecah karena Musda, PK Partai Golkar di Sumedang Akhirnya Bersatu

“Keluarga Ujun termasuk keluarga kurang mampu, bahkan harta orang tuanya sudah habis dipakai untuk mengobati Yusdik yang hingga saat ini belum juga sembuh.”

“Untuk itu saya sebagai kepala desa harus mengurus semuanya agar Yusdik bisa dirawat di RSJ. Kalau dibiarkan saja, tentunya warga akan menyalahkan saya sebagai kepala desa,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Kabupaten Sumedang Agus Muslim menyebutkan, pihaknya akan memfasilitasi dan merekomendasikan keluarga Ujun untuk mendapatkan pelayanan Jamkesda.

“Tadi sudah kami layani, bahkan sudah diberikan formulir pengalihan kepesertaan BPJS Kesehatan ke Jamkesda. Kami tidak memiliki kapasitas mengobati, hanya bisa memfasilitasi peralihan ke Jamkesda saja,” ucapnya.