PANGANDARAN, ruber — Setelah ditetapkan sebagai presiden/wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dihadapkan pada jatah menteri di kabinet baru nanti.
Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020 Idham Samawi mengajak seluruh partai politik pengusung untuk tidak merecoki pilihan menteri yang akan ditunjuk Presiden Jokowi.
“Itu hak preogratif presiden. Tapi kalau menurut saya jangan direcoki, biar presiden punya kesempatan dengan jernih memutuskan siapa yang akan membantu beliau,” ucapnya saat Konfercab di Pangandaran, Ahad (14/7/2019).
Yang namanya menteri, kata dia, itu pembantu presiden. Sehingga nantinya, yang akan menduduki kursi menteri harus yang benar-benar bisa bekerjasama dengan presiden.
“Jangan memaksakan harus si A, si B. Ya, saya mengharapkan kepada semua partai politik, kalau memang direkomendasi presiden ya Alhamdulillah, tapi kalau enggak ya jangan marah.”
“Kasian nanti Pak Jokowi, kalau harus si A atau si B yang belum tentu bisa cocok dengan presiden. Karena, menteri itu pembantu presiden, dalam sistem presidensial itu seperti itu,” sebutnya.
Simak video wawancara terkait berita ini, klik foto/gambar di atas. dede ihsan/luvi