PANGANDARAN, ruber — Penanganan sampah di kawasan Objek Wisata (Obwis) akan melibatkan komunitas yang eksis di Pangandaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, Disparbud Jabar akan membantu Pangandaran dalam masalah penanganan sampah.
Di antaranya, kata Dedi, pihaknya berencana melibatkan beberapa komunitas yang eksis di Kabupaten Pangandaran dalam mengkonsep penanganan sampah di kawasan Obwis.
“Manajemen penanganan sampah itu harus dibuat, jangan turun di waktu tertentu saja,” katanya dalam Forum Diskusi Menuju Destinasi Bebas Sampah di Hotel Pangandaran, Kamis (27/6/2019).
Dedi menuturkan, pemberian reward kepada wisatawan yang mengumpulkan sampah menjadi salah satu pembahasan dalam forum diskusi.
“Wisatawan nantinya diberi kantung plastik saat membeli tiket masuk ke Obwis untuk dijadikan tempat sampah selama mereka berwisata,” tuturnya.
Kemudian, kata Dedi, sampah mereka ditukarkan kepada petugas, lalu para wisatawan bisa mendapatkan reward berupa voucher, merchandise, diskon dan lain-lain.
“Kami akan kerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI). Konsep seperti itu juga bisa meningkatkan kunjungan ke Pantai Pangandaran,” ujarnya.
Dedi menyebutkan, Kabupaten Pangandaran dijadikan wilayah percontohan untuk implementasi konsep ini.
“Coba dulu di sini, kalau berhasil nanti diterapkan di destinasi wisata lain,” sebutnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pangandaran Surya Darma mengatakan, kendala dalam pengolahan sampah di Pangandaran sangat banyak.
“Armada masih kurang. petugas juga kurang kalau dibandingkan dengan volume sampah, dan jarak ke TPA pun jauh,” katanya.
Surya menambahkan, konsep yang dibuat Disparbud Jabar sudah cukup bagus dan bisa dicoba di Pangandaran.
“Kalau kami akan menanggulangi dalam hal yang mendasar,” tambahnya. dede ihsan
Foto: FORUM Diskusi Menuju Destinasi Bebas Sampah di salah satu Hotel di Pangandaran, Kamis (27/6/2019). dede/ruang berita
