PANGANDARAN, ruber — Para petani di Kabupaten Pangandaran masih mentok dalam proses pemasaran hasil pertanian keluar daerah.
Ketua GP Ansor Kabupaten Pangandaran Encep Najmudin mengatakan, hingga saat ini Pemkab Pangandaran hanya sebatas melakukan pembinaan dan penyuluhan saja kepada petani.
Padahal, kata Encep, pemerintah bisa datang ke salah satu perusahan yang membutuhkan bahan baku tertentu yang tersedia di Pangandaran.
“Mereka kan bisa nego ke perusahaan untuk menggunakan bahan baku dari Pangandaran sendiri,” katanya kepada ruber, Kamis (21/3/2019).
Encep menuturkan, jika bahan baku hasil pertanian dari Pangandaran bisa dipasarkan, maka kesejahteraan para petani akan meningkat.
“Nantinya mereka bisa mendapatkan lebih dari hasil menjual bahan mentah tersebut,” tuturnya.
Maka dari itu, kata Encep, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pangandaran mendorong Pemkab Pangandaran untuk lebih konsen memasarkan hasil pertanian keluar daerah. Jadi, tidak hanya melakukan penyuluhan saja.
Terlebih, usaha para petani harus di fasilitasi dengan baik oleh pemerintah, baik dari sisi modal maupun pemasaran.
“Saat ini petani masih bekerja secara konvensional, kami mendorong kepada pemerintah untuk terus memoderenisasi para petani di Pangandaran,” ucapnya.
Encep menyebutkan, saat ini salah satu penopang ekonomi di Pangandaran hanya petani dan nelayan.
“Sudah sepantasnya mereka mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah,” sebutnya.
Pembina GP Ansor Pangandaran Luthfi Fauzi menambahkan, pihaknya tetap mendukung kebijakan pemerintah yang tengah dilaksanakan. Terutama dalam membangun infrastruktur.
“Setelah itu selesai, harapan kami terhadap pemerintah untuk segera memikirkan terkait peningkatan hasil pertanian dan pengembangan ekonomi kreatif.”
“Kami pun mendukung prioritas pembangunan di bidang pendidikan, pariwisata dan kesehatan. Kebijakan yang diambil Bupati Jeje sudah tepat,” katanya. dede ihsan
GP Ansor Pangandaran saat Rakorcab di Gedung Islamic Center Cijulang. dede/ruang berita