SUMEDANG, ruber — Sejumlah peternak ayam di Kabupaten Sumedang mengeluh dengan harga jual yang tidak stabil.
BACA JUGA: Warga Sumedang Utara Panik Diterjang Angin Puting Beliung saat Hujan Lebat dan Petir Menyambar
Salah satunya peternak ayam dari Kampung Cibiuk RT02/10, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Sumedang Selatan, Junaedi, 40, dan Parjito, 58.
Junaedi menuturkan, kondisi harga jual ayam miliknya sudah tiga bulan ini kian merosot.
Yang sebelumnya rata-rata di harga Rp20.000/Kg, saat ini terjun bebas hingga mencapai Rp15.000/Kg.
“Sudah tiga bulan menurun terus, kemarin-kemarin masih mending,” ujarnya kepada ruber, Senin (25/2/2019).
Dengan harga tersebut, bukan untung yang didapat oleh para peternak di Kampung Cibiuk, melainkan rugi dikarenakan tidak menutupi biaya oprasional.
“Boro-boro menutupi biaya oprasional, justru malah minim bahkan sempat juga sampai nombok,” keluhnya.
Sementara itu, di lokasi tak jauh dari kandangnya, peternak ayam lainnya Parjito mengeluhkan hal yang sama.
Bahkan, dalam masa panen saat ini dirinya memilih tidak panen dikarenakan menunggu harga kembali stabil.
“Untuk sekarang saya belum DO atau manggung, karena menunggu harga stabil saja. Apalagi sekarang kami menggunakan blower, sehingga penggunaan listriknya agak beda,” paparnya.
Oleh sebab itu, Parjito berharap agar pemerintah daerah dapat segera membantu dan memberikan solusi demi kesejahteraan para peternak ayam di Sumedang.
“Saya berharap pemerintah melalui instansi terkait bisa memperhatikan dan memberikan solusi kepada kami. Itu juga demi kesejahteraan para peternak ayam yang ada di Sumedang,” tuturnya. bay