Gubuk Komunikasi Sukses Gelar Stop Plagiat Foto Produk

Img
Img

BANDUNG, ruber — Sebanyak 53 peserta antusias mengikuti pelatihan dan simulasi Stop Plagiat Foto Produk di Pixto Studio Creative, Jalan Burangrang, Kota Bandung.

BACA JUGA: Penjual Cilok di Majalengka Beli Mobil dengan Uang Receh

Kegiatan yang digagas oleh Gubuk Komunikasi (GK) berkolaborasi dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jawa Barat ini diakhiri dengan simulasi pembuatan foto produk masing-masing peserta.

Peserta pun langsung mempraktikkan bagaimana membuat caption (deskripsi) foto yang baik hingga dapat mendorong konsumen untuk membeli.

“Senang sekali bisa ikut pelatihan ini, karena kan selama ini kita ga tahu bagaimana cara membuat foto produk yang baik untuk mempromosikan produk-produk yang akan kita jual di online.”

“Di sini saya langsung praktik dipandu oleh para pemateri yang expert (ahli) di bidangnya,” ujar salah seorang peserta yang juga mahasiswa Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi) Bandung.

Baca juga:  Pandemi, PLN Raup Kenaikan Laba Bersih Sebesar 38,6%

Peserta lainnya, Humas Sindang Reret Indira Dewi mengaku banyak mendapat ilmu dan pengalaman berharga dari para pemateri yang sebagian besar praktisi.

“Ga rugi sama sekali ngikutin acara ini. Kita jadi tahu mana foto produk yang plagiat atau yang asli. Apalagi banyak doorprize jadi ngebuat kita peserta semangat,” ujar Indira.

Sementara itu, Direktur Program GK Shendy H Hendarlin menuturkan, pelatihan ini berangkat dari keresahan semakin maraknya fenomena plagiarisme foto produk di dunia maya, khususnya bisnis online (e-commerce).

Maraknya plagiat foto produk bagi para pebisnis di dunia maya saat ini seakan menjadi hal yang wajar.

Padahal, kegiatan ini sangat merugikan karena dengan foto produk yang sama namun dibanderol dengan harga berbeda.

Baca juga:  Polisi Tangkap Bandar Psikotropika di Cadaspangeran Sumedang

Ujung-ujungnya terjadi saling klaim antara pebisnis, bahkan tidak jarang menjadi ajang menjatuhkan karena persaingan usaha.

Selain itu, plagiat foto produk sangat membingungkan bagi calon konsumen.

“Dari sisi etika bisnis, kegiatan plagiarisme foto produk sangat merugikan berbagai pihak.”

“Tidak hanya orang atau produsen yang merasa fotonya diplagiat, tetapi juga bagi pelaku plagiarisme itu sendiri akan jatuh harga diri dan reputasinya di mata konsumen dan produsen lainnya,” ujar Direktur Program GK Shendy H Hendarlin.

Menurut Shendi, etika bisnis yang baik itu harus dibangun sejak para pengusaha merintis bisnisnya.

Terlebih di dunia maya, mudah sekali orang-orang tidak bertanggung jawab melakukan tindakan yang kurang etis, seperti plagiarisme foto produk, mengambil keuntungan dari orang lain tanpa mengindahkan etika.

Baca juga:  Perputaran Ekonomi Sektor Otomotif Jawa Barat Capai Rp1.5 Triliun

Melalui pelatihan Stop Plagiat Foto Produk ini, diharapkan mampu menekan plagiarisme di dunia bisnis online khususnya e-commerce.

Kegiatan ini didukung oleh Bukalapak, Pixto Creative Studio, Natasha Skin Care, Mr. Goat Coffe, IKA Fikom Unisba, dan Otto Service.

Adapun pemateri yang mengisi di kegiatan ini adalah Slamet Parsono (Ex Jurnalis MNC Grup dan Dosen Ilmu Komunikasi); Herwan H Sumadipura (Ketua Bidang Bisnis ISKI Jabar); Bayu Rizky Prahadian (Video Editor Bukalapak).

Santi Purnamasari (Owner Evolvere); dan Andry M Ramdhan (Dosen Ilmu Komunikasi Telkom University). Kegiatan ini dipandu oleh penyiar RRI Bandung Abot Agus Gunawan. red

loading…