BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Kabupaten Pangandaran dianugerahi kekayaan alam melimpah, berbagai jenis flora pun tumbuh subur.
Menyadari kondisi alam ini, guru SDN 2 Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Juharno memanfaatkan potensi alam yang ada ini dengan beternak lebah madu.
Saat ini, warga Dusun Babakan, Blok Kalenceuri, Desa/Kecamatan Parigi ini telah mempunyai Kelompok Usaha Bersama (KUB) bernama PMMA Juharno Grup.
Kelompoknya bergelut dalam budidaya lebah jenis lebah api sirana yang bisa menghasilkan madu khasiat tinggi.
Bahkan, sudah mempunyai label yakni Madu Lebah Murni Alam Pangandaran Sumvit.
Juharno mengaku, dirinya menggeluti ternak lebah madu sejak tahun 1994.
Namun, terbuka mendirikan usahanya mulai dari tahun 2010.
“Saat ini kelompok kami memiliki kurang lebih 380 kotak lebah madu yang tersebar di beberapa tempat para anggota,” ucapnya kepada ruber, Sabtu (19/1/2019).
Juharno mengatakan, dalam 4-6 bulan, dari 380 kotak tersebut mampu menghasilkan sekitar 30-50 liter madu asli.
“Dengan harga Rp300.000/liter; Rp165.000/botol ukuran 500 ml; Rp85.000/botol ukuran 250 ml; dan Rp40.000/botol ukuran 100 ml,” ujarnya.
Juharno menuturkan, pihaknya juga terus mengajak masyarakat untuk berternak lebah madu.
Mengingat gampang dan mudah usahanya, asalkan ingin belajar dan mencoba langsung.
“Berternak lebah madu sangatlah simpel, tidak perlu memberi makan, cukup dengan menyiapkan tempat sebagai sarangnya.”
“Kemudian bisa di panen dalam waktu 4-6 bulan, itu pun tergantung musim dan cuaca,” tuturnya.
Juharno menambahkan, siap memberikan pelatihan kepada para peternak lebah madu yang belum paham dan mengerti. Mulai dari cara beternak lebah madu, hingga memanennya.
“Nanti pelatihannya, para peternak lebah madu akan diberi edukasi tata cara beternak yang baik dan benar.”
“Lebih leluasa di hari libur saja, kalau hari kerja kan waktunya mepet,” tambahnya.
Madu Lebah Murni Sumvit Alam Pangandaran ini, kata Juharno, tersedia di beberapa objek wisata di Kabupaten Pangandaran.
Di antaranya di objek wisata Pepedan Hills, Santirah, Wonder Hills Jojogan, Green Valley Citumang, dan Karang Nini.
Lalu, di Pantai Batu Hiu, Batukaras, Green Canyon, Desa Wisata Margacinta, serta Curug Bojong.
Juharno menyebutkan, terkait mutu madu pihaknya sudah melakukan uji laboratorium Madu Sumvit di Bandung.
“Madu kami 100% tanpa campuran bahan lain dan kadar airnya hanya 1%,” sebutnya.***