BERITA SUMEDANG, ruber.id – Mantan Calon Bupati Sumedang periode 2013-2018 Tatang Sutarna tutup usia di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta, Rabu (16/1/2019) siang sekitar pukul 14.30 WIB.
Almarhum yang tengah bertugas sebagai Inspektorat 3 Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan di Kejaksaan Agung Jakarta tersebut, wafat di usia yang ke 56 tahun karena terserang penyakit jantung.
Sahabat dekat almarhum, Hendrik Kurniawan mengaku kaget mendengar sosok yang pernah berpasangan dengannya pada pilkada tahun 2013 lalu itu meninggal dunia.
“Saya kaget, karena saya sebelumnya tidak tahu beliau sakit apa. Saya baru tahu tadi sekitar jam 15.30. Dikabari oleh kerabatnya almarhum,” ujarnya saat ditemui ruber di tempat usahanya di Perum GHI, Jalan Kutamaya Blok A 3, Rabu (16/1/2019).
Hendrik mengatakan, dirinya sudah hampir dua tahun jarang berkomunikasi dengan almarhum.
Namun sebelumnya, pertemanan Hendrik dan almarhum terbilang cukup dekat.
“Saya hafal almarhum, beliau ini putra Sumedang yang berkiprah di bidang yudikatif. Almarhum ini, salah satu tokoh yang ingin selalu memberikan yang terbaik untuk Sumedang,” katanya.
Salah satu keinginan almarhum Tatang Sutarna untuk berbakti terhadap Sumedang, dapat dilihat dari langkahnya yang memilih untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah pada pilkada 2013 lalu.
“Almarhum juga secara pribadinya merupakan sosok yang baik, santun dan cinta sama keluarganya,” ucapnya.
Hendrik menyebutkan, sosok Tatang Sutarna merupakan tokoh yang kritis dan konstruktif.
“Terutama dalam bidang pemberdayaan ASN. Beliau selalu ingin mengoptimalisasi kinerja ASN. Dan bercita-cita ingin membangun pemerintahan yang baik,” sebutnya.
Selain itu, Hendrik juga mengenang beberapa moment yang berkesan saat bersama almarhum di kala masih menjadi pasangannya dalam Pilkada 2013.
“Yang paling berkesan, almarhum itu ketika lagi seserius apapun, kalau ketemu dengan siapapun tidak pernah membiarkan orang menunggu. Tapi, selalu dilayani. Ditambah almarhum juga terbilang orang yang hobi makan juga,” bebernya.
Tak hanya itu, kata Hendrik, dirinya seolah memiliki firasat dengan bertemu almarhum sebanyak dua kali dalam mimpinya baru-baru ini.
“Beberapa minggu ini pernah bermimpi bareng pilkada lagi. Bahkan, sampai dua kali mimpi seperti itu,” ungkapnya.***