721 Honorer Kategori 2 Sumedang Ikuti Test P3K

Img
PESERTA test seleksi P3K Sumedang mengisi lembar soal, di SMKN 1 Sumedang, Ahad (24/2/2019). dodi/ruang berita

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Sebanyak 721 Tenaga Honorer Kategori 2 (THK-2) di lingkungan Pemkab Sumedang mengikuti test seleksi rekruitment P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

Test dilaksanakan di SMAN 1 Sumedang dan SMKN 1 Sumedang yang digelar selama dua hari Sabtu (23/2/2019) dan Minggu (24/2/2019) tadi.

Kepala BKPSDM Kabupaten Sumedang Endi Ruslan melalui Kabid Pengadaan dan Informasi Lilis Komala mengatakan, 721 orang Tenaga Honorer Kategori 2 yang ikut seleksi tersebut terdiri dari tenaga guru sebanyak 607 orang, tenaga kesehatan 40 orang, dan THL Pertanian 72 orang.

“Selain itu ada 2 orang yang mengikuti test di Kabupaten Bogor dan Garut karena kesalahan saat mendaftar,” terang Lilis di lokasi seleksi SMKN 1 Sumedang, Ahad.

Baca juga:  UMKM Didata, 18 Pasar Desa di Sumedang Akan Terima Bantuan Alat Kesehatan COVID-19

Lilis menyebutkan, untuk dua orang, meskipun melakukan test di luar Kabupaten Sumedang, bila lulus penempatan tetap di Sumedang.

Terlepas dari hal itu, kata dia, dalam melakukan test setiap peserta Tenaga Honorer Kategori 2 harus menyelesaikan 100 soal dalam jangka waktu 90 menit terdiri dari soal teknis 40 soal, manajerial 40 soal, sosial kultural 10 soal dan integritas 10 soal.

Tiap peserta seleksi Tenaga Honorer Kategori 2, kata dia, sebenarnya sudah bisa mengetahui apakah mereka lulus atau tidak.

Karena, passing grade sudah ditentukan dan nilai yang mereka peroleh dapat langsung diketahui.

Dia menambahkan, dalam rekruitment P3K ini Kabupaten Sumedamg mendapatkan 970 formasi.

Baca juga:  Idul Adha 1442 Hijriah, Warga Sumedang Dilarang Menonton Penyembelihan Hewan Kurban

Masing-masing untuk tenaga guru 837 orang, tenaga kesehatan 45 orang, dàn penyuluh pertanian 88 orang.

Namun, mereka yang daftar dan lolos seleksi admimistrasi hanya 721 orang atau tidak sesuai dengan formasi dari pusat.

“Kami sendiri tidak tahu kenapa yang daftar kurang, mungkin karena mereka tak berminat jadi P3K, atau mungkin karena tidak sesuai persyaratan.”

“Karena untuk Tenaga Honorer Kategori 2 guru banyak juga yang lulusan SPG ataupun D3 sementara untuk P3K harus S1,” ucapnya.