4 Tahun Terakhir, Abrasi di Pantai Ciparanti Pangandaran Semakin Parah

Abrasi di Pantai Ciparanti Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, ruber.id Dalam 4 tahun terakhir, kondisi Pantai Ciparanti yang mengalami abrasi di Kabupaten Pangandaran semakin parah.

Akibatnya, akses jalan nasional yang sering dilalui warga Pangandaran dan Tasikmalaya ini terancam.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi pesisir pantai di Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak bersama sejumlah pejabat Pemprov.

Uu mengatakan, jalan nasional di Kabupaten Pangandaran yang terdampak abrasi ini sepanjang 2 Kilometer.

Penanganannya, kata Uu, harus menggunakan teknologi canggih, karena jika ditangani secara manual tidak akan kuat lama.

“Tahun ini penyelesaian detail enggineering desain (DED) rampung, itu target kami. Jadi untuk pelaksanaanya bisa dilakukan tahun depan,” katanya kepada ruber, Jumat (13/9/2019).

Baca juga:  Pangandaran Catatkan Kasus Baru, Total Positif Corona 60 Orang

Uu menuturkan, jalan yang terdampak abrasi beberapa waktu lalu ini harus segera dilakukan dengan penanganan yang profesional agar pengguna jalan merasa nyaman.

“Kondisinya juga sudah sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan bagi pengguna jalan. Jarak antara bibir pantai ke jalur jalan itu kurang lebih 20 Meter,” tuturnya.

Selain meninjau lokasi yang terdampak abrasi, pihaknya juga berkunjung ke Bendungan Wisata Curug Sawer di Dusun Ciwalini, Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak.

Uu menyebutkan, ada 3 manfaat jika potensi wisata alam ‘Curug Sawer’ tersebut dilakukan pembangunan, di antaranya ribuan hektare pesawahan warga di beberapa desa itu pun akan terairi.

“Kalau mencapai lebih 3.000 hektare kan sudah kewenangan Pemprov, jadi masyarakat di sini meminta bantuan kepada Pemprov agar air dari bendungan bisa dimanfaatkan warga,” sebutnya.

Baca juga:  Desa Ciliang Jadi Penerima Perdana Distribusi BPNT di Pangandaran

Terlebih, kata Uu, menggali potensi wisata minimal 10 desa di tiap kabupaten/kota merupakan tugas dirinya bersama Kang Emil (Gubernur Jabar).

“Kami akan meningkatkan sekaligus membantu agar potensi wisata Curug Sawer bisa bermanfaat. Bahkan, laporan dari warga juga Curug Sawer ini sudah banyak didatangi pengunjung.”

“Kemudian, Bendungan Curug Sawer itu bisa dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),” ucapnya.

Cari Penyebab Abrasi

Sementara, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam BAPPEDA Provinsi Jawa Barat. Indra Sofyan memaparkan, pihaknya akan mencari penyebab abrasi di Pantai Ciparanti tersebut.

“Dalam masalah ini, PSDA harus memasang pemecah ombak (breakwater) terlebih dahulu.”

“Upaya itu sudah dilakukan di Pantai Barat Pangandaran, jadi kencangnya ombak akan berkurang jika dibangun breakwater,” paparnya.

Baca juga:  Hari Pertama Masuk Kerja Paskalibur Lebaran, 5 ASN di Pangandaran Izin Cuti dan Sakit

Indra menjelaskan, kewenangan PSDA Provinsi dalam masalah seperti ini 100 Meter dari mulut laut ke daratan. Sedangkan, sempadan jalan itu kewenangannya ada di Kementerian Pekerjaan Umum.

“Sejak 4 tahun terakhir ini abrasi semakin parah, ditambah lagi dengan seringnya terjadi air laut pasang hingga naik ke jalan,” jelasnya.

Dari pantauan, kunjungan kerja Wakil Gubernur ke Kabupaten Pangandaran itu juga meninjau lokasi abrasi di Pesisir Pantai Pasirgede, Dusun Citotok. Dan tempat pendaratan perahu nelayan di Legok Jawa, Kecamatan Cimerak.