27 Hasil Tracing Negatif COVID-19, Pasien Positif 01 Pangandaran Membaik

Img
BUPATI Pangandaran Jeje Wiradinata didampingi Kapolsek Kalipucang AKP Jumaeli di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. dede/ruber.id

PANGANDARAN, ruber.id – Pemkab Pangandaran, Jawa Barat mengklarifikasi jumlah warga yang menjalani karantina dan swab test.

Jika sebelumnya disebutkan ada 31, hasil tracing contact terdapat 28 orang yang diduga telah melakukan kontak erat dengan pasien positif 01 di Pangandaran.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, sebanyak 28 orang itu terdiri dari tenaga medis Puskesmas Selasari dan keluarga pasien positif 01.

“11 tenaga medis, 10 keluarga pasien di Kecamatan Parigi dan 7 keluarga pasien di Kecamatan Padaherang,” katanya, Kamis (7/5/2020).

Jeje menuturkan, sebanyak 28 orang tersebut telah menjalani swab test, namun yang terkonfirmasi hanya 27 dengan hasil negatif.

“Satu orang dari keluarga pasien yang di Parigi belum keluar hasilnya, tapi hasil rapid test kedua kalinya negatif. Kalau yang 11 tenaga medis aman,” tuturnya.

Baca juga:  Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jabar Menilai Kampanye DJCM di Pangandaran Efektif

Sementara, kata Jeje, kondisi pasien positif 01 saat ini sudah membaik dan bisa makan. Namun hasil swab test keduanya belum keluar.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pangandaran

Jeje menyampaikan, dalam pelaksanaan PSBB hari kedua pihaknya telah menginstruksikan kepada petugas gabungan untuk lebih memperketat di perbatasan wilayah.

Di mana, kata Jeje, salah satu persoalan yang cukup krusial dalam PSBB ini adalah upaya membendung gelombang arus mudik.

“Mana mungkin kami menghalau pemudik yang sudah sampai Pangandaran, idealnya pengetatan akses keluar-masuk dilakukan di wilayah hulu,” ucapnya.

Sementara, Kapolsek Kalipucang AKP Jumaeli menambahkan, pada hari pertama pemberlakuan PSBB ada 15 mobil yang disuruh putar balik.

Baca juga:  Didukung Pemkab Pangandaran, 34 Peternak Ayam Broiler Berhasil Panen di Tengah Pandemi Corona

“Mereka mau masuk Pangandaran, tapi tujuannya gak jelas,” katanya saat memimpin petugas jaga di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah.

Penjagaan di perbatasan, kata Jumaeli, dilakukan selama 24 jam, sedangkan kendaraan yang diperbolehkan masuk hanya angkutan barang.

Terpisah, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena menyebutkan, pemudik yang menjalani isolasi khusus mencapai ratusan.

“Mereka datang dari zona merah. Hingga jam 16.00 WIB (hari ini-red) mencapai 671 pemudik yang tersebar di 93 desa dikarantina di gedung sekolah,” sebutnya. (R002/dede ihsan)

BACA JUGA: Khawatir Kontak Dengan Pasien Positif Corona, 31 Warga Pangandaran Bakal Jalani Swab Test