Warga Tasikmalaya Tewas dengan Gejala Mirip Corona, di Jakarta Sempat Bantu Pasien Terindikasi COVID-19

Img wa
SEORANG warga asal Karangnunggal, Tasikmalaya diduga meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. ist/ruber.id

TASIKMALAYA, ruber.id – Seorang warga asal Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia diduga terindikasi COVID-19.

Karena memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta dan sempat mengalami gejala seperti terinfeksi virus corona.

Jenazah korban akhirnya dirujuk ke RS SMC, Kabupaten Tasikmalaya.

Jenazah korban ditutup peti dan plastik menggunakan Ambulance Sigesit 129.

Pihak Desa Cibatuireng membenarkan adanya salah seorang warganya yang meninggal diduga corona.

Setelah menerima laporan, pihak desa melaporkannya kepada Tim Gerak Cepat (TGC) COVID-19 Puskesmas Karangnunggal.

Dari informasi yang menyebar dari laporan Polsek Karangnunggal, korban sempat dirawat di Klinik Haji Sayat Medika, Ciawitali Cipatujah, Senin (23/3/2020) sekitar jam 18.00 WIB.

Korban memiliki riwayat perjalanan baru pulang dari Jakarta sekitar 10 hari yang lalu.

Baca juga:  Uu Ruzhanul Dorong Generasi Muda Jabar Tingkatkan Kemampuan Literasi

Riwayat kontak dengan kasus COVID-19, saat di Jakarta korban membantu mengangkat pasien yang gejalanya sama seperti yang dialami warga tersebut.

Korban mengalami gejala demam 1 minggu, dan 3 hari yang lalu sudah dirawat diklinik X. Dengan keluhan demam tinggi, batuk, sesak nafas.

Selain itu, kesadaran: CM, gelisah sesak. Tanda vital: 130/90. Nadi: 122 x/m. RR: 40. Suhu: 37,7. Saturasi O2: 77.

Polsek Karangnunggal bersama Tim Gerak Cepat (TGC) COVID-19 Puskesmas Karangnunggal sudah mendata riwayat korban.

Selain itu, mendata keluarga dan warga sekitar pasien tersebut yang sudah kontak untuk diarahkan ke Puskesmas untuk diperiksa sebagai ODP.

Kemudian, memberikan edukasi kepada keluarga dan warga sekitar agar mengisolasi diri selama 14 hari.

Baca juga:  Total Positif Hasil Rapid Test Jadi 11 Orang, Warga Terdampak Corona di Sumedang Dapat Bantuan Sosial

Lalu, melakukan pemantauan selama 14 hari, dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.

Dengan tidak berinteraksi dengan ODP selama dalam pemantauan, jauhi kerumunan, dan banyak berdiam di rumah. (R011/Akrim)

BACA JUGA: Sempat Dikira Karung Ternyata Mayat di Selokan, Warga Tasikmalaya Heboh