Warga Rusia di Jerman Dapat Perlakuan Tidak Menyenangkan

Warga Rusia di Jerman Dapat Perlakuan Tidak Menyenangkan
Foto ilustrasi Pexels Istockphoto

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Warga keturunan Rusia di Jerman mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat melakukan aksi demonstrasi bertajuk ‘Melawan Russophobia’ sambil konvoi kendaraan.

Banyak pihak menilai, iring-iringan kendaraan tersebut adalah aksi dukungan invasi Rusia ke Ukraina.

Alasan Aksi Demonstrasi Warga Rusia di Jerman

Aksi tersebut digelar oleh ratusan orang Rusia yang tinggal di Jerman, lantaran mereka hingga saat ini kerap mendapatkan intimidasi sejak serangan Moskow ke Kiev dimulai.

Tak hanya itu, ribuan ancaman pembunuhan harus diterima warga keturunan Rusia setiap harinya dan ini sangat menganggu kehidupan mereka.

Warga bernama Christian Freier salah satunya. Puluhan tahun tinggal di Berlin, tahun ini menjadi yang paling berat baginya.

Baca juga:  Negara di Asia Tenggara Mulai Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina

Freier yang memiliki bengkel mobil itu, dipaksa kehilangan situs web bengkelnya dan peringkatnya di Google pun turun.

Tak bisa hanya berdiam diri, Freier menggerakkan ratusan orang Rusia di Berlin yang terkena dampak dari serangan negaranya ke Ukraina.

“Padahal, tujuan saya hanya ingin memprotes perlakuan tidak menyenangkan ini. Tidak ada sangkutan dukungan atas perang,” ujar Freier seperti dilansir dari AFP, Minggu (10/4/2022).

Pemerhati masyarakat Rusia, sekaligus pakar Sosiologi dari Universitas Otto-von-Guericke, Magdeburg, Jochen Toepfer mengatakan, dalam rally tersebut terdapat banyak kepentingan.

Beberapa memang hanya meminta agar tidak ada diskriminasi pada orang Rusia di Jerman, namun ada pula yang memang mendukung Presiden Vladimir Putin.

Baca juga:  Konsolidasi dan Kolaborasi, Uzbekistan Pimpin Jalan Menuju Kemitraan Asia Tengah yang Kuat

“Sebagian besar tidak ingin negara mereka diskreditkan walau kini tengah berada di situasi perang,” ujar Toepfer.

Walau aksi tersebut mendapat tentangan dari banyak warga Jerman, namun rencananya, demonstrasi serupa akan digelar beberapa kali lagi.

Meski demikian, beberapa perkumpulan masyarakat Rusia di kota lain di Jerman mengingatkan agar aksi tersebut tidak disusupi gerakan Pro-Putin.

Jerman sendiri sudah lama menjadi tempat tinggal bagi jutaan warga Rusia, dan ratusan ribu warga Ukraina.

Sejak meletusnya perang kedua negara yakni 24 Februari hingga sekarang, kepolisian Jerman menerima aduan kasus diskriminasi yang dialami warga kedua negara.

Sekitar 383 kejahatan anti-Rusia dan 181 kejahatan anti-Ukraina, sudah dilapokan secara resmi ke penegak hukum di sana.

Baca juga:  21 Agustus, Hari Peringatan Korban Terorisme

Penulis: Ardini Maharani DS/Editor: R003