BERITA ruber.id – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengungkapkan, gempa yang terjadi sebanyak tiga kali di wilayah Sumedang kota pada Minggu (31/12/2023) belum dapat dipastikan sumbernya.
Menurutnya, gempa ini dipicu oleh sesar aktif yang masih belum teridentifikasi, seperti sesar Lembang, sesar Baribis, dan sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Meskipun jarak sesar tersebut cukup jauh dari pusat gempa Sumedang, Dwikorita menegaskan perlunya kajian ilmiah dan investigasi lanjut untuk menentukan apakah ini dari patahan sesar yang sudah ada atau ada patahan baru.
“Kami saat ini masih dalam tahap pemantauan dan belum dapat memastikan sumber gempa ini. Fokus utama kami adalah menenangkan dan menyelamatkan warga terlebih dahulu,” ujar Dwikorita dalam jumpa pers via Zoom Meeting pada Senin (1/1/2024) dini hari.
Dwikorita juga mengimbau warga Sumedang agar tetap tenang, waspada, dan tidak terpengaruh oleh informasi hoaks yang beredar di media sosial.
Ia menekankan, kejadian gempa di Sumedang memberikan pelajaran bahwa daerah yang jarang terjadi gempa juga berpotensi mengalami guncangan, sehingga kesiapsiagaan sangat diperlukan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menambahkan, warga Sumedang harus waspada terkait risiko longsor di wilayah perbukitan Sumedang.
Ia mengingatkan, gempa serupa pernah terjadi pada 19 Desember 1972 dengan dampak lebih besar.
Daryono juga mencatat, banyak rumah di Kabupaten Sumedang tidak memenuhi standar tahan gempa.
“Dalam pembangunan rumah ke depan, perlu diperhatikan aspek tahan gempa untuk meminimalkan risiko kerugian akibat gempa di masa mendatang,” ucap Daryono.