GAMEON, ruber.id – Setelah pertama kali diumumkan secara resmi pada bulan April, Ubisoft akhirnya telah pembukaan tahap Beta Test Rainbow Six Siege Mobile atau RSSM.
RSSM merupakan game FPS yang terbilang cukup rumit untuk dimainkan, permainan ini sering disebut sebagai simulasi peperangan.
Karena, senjata api yang digunakan paling realistis dari game yang pernah ada saat ini.
Ada banyak hal yang dapat kalian lakukan dalam game ini, dan jika kalian pernah main atau menyaksikan bagaimana permainan ini berjalan.
Ubisoft Resmi Umumkan Regional Pertama Beta Test Rainbow Six Siege Mobile
Maka, kalian tentu dapat menilai kalau gameplay-nya sangat rumit dan sulit untuk dipahami.
Intinya, dalam permainan ini kalian bermain sebagai tim dan seperti game FPS lainnya tugas kalian harus mengalahkan tim lain.
Kemudian, kalian akan diminta untuk menggunakan operator atau karakter khusus dalam game ini.
Dan tentunya, setiap operator akan memiliki keahlian masing-masing.
Permainan ini memiliki gameplay yang hampir sama seperti Valorant, tetapi game ini tiga kali lipat lebih sulit.
Lalu, pada tahap Beta Test kalian akan bermain menggunakan mode utama yang bernama Attack Vs Defense Mod.
Dan tentu saja belum ada konten besar dalam tahap Beta Test ini, dan semuanya masih konten standar sebagai game permulaan dari permainan itu sendiri.
Ubisoft telah mengumumkan akan ada tujuh negara yang bisa mengakses game ini seperti Amerika Serikat, Brazil, Kanada, Philippina, Meksiko, Singapura dan India.
Ketujuh negara tersebut, merupakan regional yang terpilih untuk mendapatkan akses Beta Test pertama.
Hal ini cukup menarik, melihat Ubisoft tidak takut untuk membuka beberapa negara sekaligus.
Bukan hanya itu saja, dari pemilihan regional-nya pun cukup banyak dan beragam.
Pihak developer Ubisoft, juga berani membuka Beta Test untuk Amerika Serikat.
Sebuah regional yang cukup terkenal, dengan penolakannya terhadap game Mobile.
Jika biasanya, banyak developer yang membuka tahap Beta Test di Benua Asia dan lebih sering di regional SEA.
Tentu berbeda dengan Ubisoft, yang melakukan hal sebaliknya.
Mungkin menurut pihak developer hal tersebut sudah sangat bagus, mengingat game Rainbow Six Siege Mobile cukup populer di regional tersebut.