GAYAIN, ruber.id – Tips Agar Bayi Mulai Tertawa. Tahun pertama setelah lahirnya bayi, dipenuhi oleh banyak memori bahagia. Mulai dari pertama kalinya makan makanan padat, hingga langkah pertamanya.
Dilansir dari Healthline, setiap memori tersebut adalah tahap agar kita dapat memantau tubuh kembang anak.
Salah satu tahapnya, adalah ketika bayi pertama kali tertawa.
Biasanya, bayi mulai tertawa ketika baru berumur empat bulan.
Tertawa, adalah satu cara agar bayi dapat berkomunikasi dengan kita.
Maksudnya, adalah bayi sedang tertarik dan senang.
Tips Agar Bayi Tertawa
Tidak perlu khawatir, jika bayi Anda tidak tertawa saat berumur 3 atau 4 bulan.
Karena, setiap bayi memiliki tumbuh kembang yang berbeda.
Buatlah suara yang lucu seperti suara mencicit, mencibir, atau meletupkan bibir.
Suara unik tersebut, jauh lebih menarik bagi bayi daripada suara normal.
Menggelitik dengan halus di sekitar area kulit bayi adalah sensasi yang menyenangkan dan berbeda bagi mereka.
Mencium tangan dan kakinya, atau meniup kulit bagian perutnya dapat membuat bayi tertawa.
Carilah benda-benda bersuara di sekitar anda yang tampaknya lucu bagi bayi.
Contohnya, adalah suara resleting atau lonceng.
Kita tidak tahu kapan bayi tertawa, jadi cobalah banyak benda lain.
Permainan ciluk-ba adalah satu cara agar bayi dapat tertawa.
Dengan bermain ciluk-ba bersama bayi berumur enam hingga enam bulan, dapat menginisiasi tawa mereka.
Pada umur tersebut, bayi sudah mengerti bahwa barang yang ada di sekitarnya permanen.
Maksudnya adalah, barang masih ada walau tidak terlihat langsung oleh bayi.
Jika Bayi Tidak Tertawa Juga
Jika bayi belum tertawa hingga melebihi umur 4 bulan, Anda tidak perlu khawatir.
Beberapa bayi, memang memiliki temperamen lebih serius dibanding lainnya.
Fokuslah kepada banyak faktor tumbuh kembang bayi, yang perlu dicek satu per satu untuk bayi berumur 4 bulan.
Faktornya adalah senyum yang spontan, mengikuti benda lewat matanya, mengenali wajah dan orang yang dikenalnya, serta senang bermain dengan mereka, dan membuat suara sendiri.
Jika faktor-faktor diatas tidak terpenuhi, mungkin sudah saatnya anda berkonsultasi kepada dokter.
Seluruh faktor di atas, harus diutarakan pada dokter saat berdiskusi.
Dengan begitu, anda dapat memutuskan apakan akan memantau langsung perkembangan bayi atau butuh bantuan dari dokter.
Evaluasi dari dokter, dapat membantu tubuh kembang anak.
Tidak perlu membandingkan satu bayi dengan yang lainnya, karena setiap bayi itu unik dengan sendirinya. ***