BERITA SUMEDANG, ruber.id – Anggota DPRD Sumedang. Dari Fraksi Partai Golkar Yogie Yaman Sentosa mengaku kecewa dengan kondisi Taman Endog. Yang kini tampak tidak terawat. Setelah dibangunnya Pasar Sandang Sumedang.
Hal ini, tentunya sangat disesalkan. Mengingat, Taman Endog merupakan salah satu ikon bagi Kabupaten Sumedang.
Tiga Kali Ganti Bupati, Pasar Sandang Sumedang Masih Bermasalah
Yogie memandang, seharusnya, kondisi Taman Endog yang menjadi kebanggaan warga Sumedang ini harusnya berubah menjadi lebih indah.
“Ini itu padahal sudah dibahas dulu. Bahkan, ada dalam MoU yang ditandatangani oleh bupati. Jadi sudah tiga bupati pembangunan pasar masih sisakan persoalan,” ucap Yogie kepada ruber.id, Kamis (7/2/2019).
Selain penataan Taman Endog, Yogie juga membeberkan sederet permasalahan lain. Di antaranya, menyangkut anggaran daerah.
“Pihak kesatu, dalam hal ini, Pemkab Sumedang, harusnya memperoleh anggaran penghapusan pembangunan aset bangunan pasar dahulu. Yang nilainya Rp125 juta,” kata Yogie.
Lalu, lanjut Yogie, penggantian pendapatan asli daerah (PAD) selama masa konstruksi Rp250 juta. Memperoleh hasil pengelolaan pasar Rp300 juta, untuk tahun pertama pengelolaan.
“Dan memperoleh fee bagi hasil penjualan kios, los atau emperan konter dan aset lainnya sebesar Rp1,5 miliar. Yang dibayarkan sekitar Rp375 juta tiap tahun, dimulai tahun pertama hingga keempat. Itu semuanya belum dibayar,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia meminta hasil MoU yang ditandatangani pada masa Bupati Don Murdono, H Endang Sukandar (alm), dan Eka Setiawan dengan pihak ketiga (pengembang), dapat segera dituntaskan.
“Harapannya, bahwa Taman Endog ini yang merupakan ikon Sumedang harus segera dibenahi. Dan itu jadi kewajiban pengusaha atau pengembang,” tuturnya.