Termasuk di Sumedang, Intensitas Cahaya di Wilayah Industri Masih Tinggi

Intensitas Cahaya di Wilayah Industri Sumedang pada Malam Hari Masih Tinggi

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Menteri Koordinator (Menko) Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti masih tingginya intensitas cahaya di wilayah industri pada malam hari, termasuk di Sumedang, Jawa Barat.

Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi, hal ini mengindikasikan bahwa di wilayah industri, termasuk di Sumedang, masih melakukan aktivitas selama penerapan PPKM Darurat hingga level 4.

Hal itu terungkap saat Rapat Koordinasi Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Wilayah Industri secara Virtual.

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengikuti Rakor Evaluasi PPKM di wilayah industri ini secara virtual di Gedung Negara, Senin (26/7/2021).

“Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari Karawang. Penyebaran varian delta lebih cepat terjadi di wilayah industri.”

Baca juga:  Warga Desa Wargaluyu Sumedang Keluhkan Jalan Rusak

“Ini, jika dibandingkan dengan wilayah nonindustri,” kata Luhut.

Akan tetapi, kata Luhut, berkaca dari pengalaman yang terjadi di daerah Kudus. Dampak dari peningkatan aktivitas di zona ini terhadap peningkatan kasus Covid-19. Dapat dimitigasi melalui penerapan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

“Protokol kesehatan untuk zona ini perlu diperinci, dengan menggunakan best practice, yang layak.”

“Untuk kemudian dapat menjadi standar bagi seluruh industri, nantinya,” jelas Luhut.

Luhut menyatakan, terkait prosedur penerapan protokol kesehatan di wilayah ini, Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan surat edaran terbaru.

Nantinya, kata Luhut, surat tersebut akan ditindaklanjuti melalui pelaksanaan monitoring di lapangan secara ketat.

Percepat Vaksinasi Covid-19 untuk Pekerja Industri di Indonesia

Selain penerapan protokol kesehatan secara ketat, kata Luhut, percepatan vaksinasi Covid-19 juga harus terus dilakukan.

Baca juga:  Tiga Pohon Tua di Sumedang Kota Tumbang

“Ke depan, sektor operasionalnya, selama PPKM sangat ditentukan oleh penerapan prokes dan vaksinasi. Tidak hanya berdasarkan sektoral esensial dan kritikal,” jelas Luhut.