BERITA ruber.id – Dalam menghadapi era disrupsi, perlu adanya terobosan berupa inovasi untuk menyiasatinya.
Sehingga, pembangunan tetap berjalan sesuai rencana dan target kinerja tetap tercapai.
Sekda Sumedang Herman Suryatman menyampaikan hal itu saat menjadi pembina Apel Pagi di halaman kantor Dinas PUPR Kabupaten Sumedang, Rabu (29/12/2021).
Herman mengatakan, ada tiga disrupsi yang menjadi tantangan. Yakni Disrupsi Pandemi, Disrupsi Digital dan Disrupsi Milenial Disruption.
“Ketiga disrupsi tersebut nantinya akan memantik kondisi yang namanya VUCA. Yaitu Volatility atau kerapuhan, Uncertainty atau ketidakpastian. Kemudian Complexity atau kompleksitas dan Ambiguity atau ambiguitas,” ujarnya.
VUCA Era, kata Herman, menjadi tantangan tersendiri yang harus seluruh masyarakat Indonesia hadapi di kala pandemi Covid-19.
“Dalam menghadapi tantangan tersebut, menuntut kita untuk melakukan berbagai inovasi dalam menyiasatinya. Terutama, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Herman berharap, Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) PUPR Sumedang ini bisa mempertanggungjawabkan akuntabilitas kinerja.
“Sakip PUPR harus berorientasi hasil. Di mana, Sakip yang ada harus selaras dengan output. Terutama dalam perbaikan jalan yang menjadi sasaran utamanya,” tuturnya.
Sekda menyebutkan, PUPR merupakan salah satu dinas yang strategis dan terdepan dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah. Di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah.”
“Tentunya, PUPR harus menjadi garda terdepan dalam pembangunan di Kabupaten Sumedang,” jelasnya.
Herman juga berharap, PUPR Sumedang bisa mengoptimalkan pembiayaan yang ada agar dapat terealisasi dengan baik.
“Saya berharap di sisa akhir tahun ini, semua kegiatan terealisasi 100%, berikut penyerapan anggarannya,” ujarnya.
Penulis/Editor: R003