Sudah Ada 2 Kematian, Kasus Demam Berdarah di Sumedang Tinggi di 3 Kecamatan

Img wa
KABID P2P Dinas Kesehatan Sumedang dr. Reny K. Anton pimpin rapat pencegahan DBD di Sumedang. esa/ruber.id

SUMEDANG, ruber.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mencatat 2 kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sejak Januari-April 2020, ada 254 kasus DBD. Kasus DBD tertinggi terdapat di tiga kecamatan yakni di Jatinangor, Tanjungsari, dan Sumedang Selatan.

“Dua kasus kematian terjadi di bulan Februari,” jelas Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumedang dr. Reny K. Anton.

Dari 254 kasus, kata dia, penambahan kasus paling banyak terjadi pada bulan Maret.

Pada musim pancaroba ini, warga Sumedang diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta rutin melakukan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).

“Kami juga terus berupaya menekan kasusnya dengan melakukan tindakan pencegahan.”

Baca juga:  Warga Wado Meninggal Akibat COVID-19, Sumedang Kembali Zona Orange

“Kami juga mengajak warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ucapnya.

Dinkes Sumedang, kata dia, juga terus berupaya menurunkan angka kematian DBD melalui pembuatan Sistem Informasi Terpadu Surveillance dan DBD atau Situs DBD.

Situs ini merupakan tools form pencatatan dan pelaporan sederhana dari Google Form.

“Para petugas surveillance, Puskesmas, dan RSUD Sumedang akan mudah dan cepat melaporkan kasus DBD yang ditemukan.”

“Dengan begitu, pencegahan, penyebaran, pengendalian, dan penanggulangan penyakitnya bisa dilakukan secara tepat dan cepat,” sebut Reny. (R019/esa)

Baca berita lainnya: Update Corona Sumedang: 1 Lagi Pasien Positif COVID-19 Sembuh