PANGANDARAN, ruber.id – Studi banding anggota DPRD Pangandaran ke luar jawa, dikritisi sejumlah kalangan karena dianggap pemborosan uang rakyat.
Aktivis HMI Cabang Ciamis-Pangandaran Aos Firdaos mengatakan, studi banding anggota dewan ke luar jawa yang didanai uang rakyat jangan dijadikan aji mumpung untuk sekedar rekreasi.
“Kami harap hasil kegiatan itu dapat diimplementasikan nantinya. Harus profesional dan proporsional,” katanya, Rabu (4/3/2020).
Aos menilai, kegiatan para anggota DPRD ke luar jawa terkesan menghambur-hamburkan anggaran. Jangan sampai persepsi itu nantinya tidak bisa dijawab oleh anggota dewan.
Hasil kegiatan para anggota DPRD, kata Aos, wajib dipertanggungjawabkan untuk menepis munculnya persepsi penghamburan anggaran.
HMI berharap, pelaksanaan studi banding nantinya berdampak positif dan membawa kemajuan bagi Kabupaten Pangandaran.
Aos menambahkan, idealnya kegiatan itu akan berdampak positif bagi pembangunan, baik secara fisik maupun non fisik.
Maka, HMI akan memantau terus terkait hasil dari kegiatan para anggota dewan. Kemudian, dapat memberikan masukan untuk memperbaiki berbagai persoalan di masyarakat.
Ke depan, kata Aos, fungsi pengawasan harus ditingkatkan lagi. Sebab anggaran untuk ke luar jawa itu tidak sedikit. (R002/dede ihsan)