BERITA ruber.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumedang bekerjasama dengan organisasi kepemudaan PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengadakan sosialisasi Pilkada 2024.
Sosialiasi ini, mencakup pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, serta bupati dan wakil bupati Sumedang tahun 2024.
Kegiatan ini, melibatkan anggota GP Ansor, Banser, serta pelajar dari IPNU-IPPNU.
Ketua KPU Sumedang, Ogi Ahmad Fauzi menyatakan, sosialisasi Pilkada 2024 ini ditujukan untuk para pemuda. Khususnya, yang berasal dari kalangan santri pondok pesantren.
Dalam acara tersebut, Ogi dan sejumlah narasumber dari Bakesbangpol, Bawaslu, serta akademisi menyampaikan berbagai informasi penting mengenai pelaksanaan Pilkada 2024.
“Peserta yang hadir adalah pelajar dari kader muda Nahdlatul Ulama (NU), banyak di antaranya yang merupakan santri.”
“Kami berharap, mereka dapat menyerap informasi ini dan meneruskannya kepada komunitas mereka,” kata Ogi, Selasa (5/10/2024).
Materi sosialisasi, mencakup berbagai aspek terkait Pilkada serentak 2024. Termasuk, larangan-larangan yang harus diperhatikan selama tahapan kampanye.
Ogi menekankan, pemilihan akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024, dan hak suara diberikan kepada warga yang berusia minimal 17 tahun serta memiliki KTP Sumedang atau KTP Jawa Barat.
Ogi menegaskan, tempat ibadah dilarang digunakan untuk kampanye.
“Kami mengimbau agar tidak ada pemasangan stiker, kalender, atau bahan kampanye lainnya di rumah ibadah.”
“Begitu pula dengan sarana pendidikan, yang juga tidak boleh dipasang alat peraga kampanye,” tegasnya.
Peserta Antusias Ikuti Sosialisasi Pilkada 2024
Ogi mengapresiasi antusiasme peserta yang sangat baik dan interaktif. Diharapkan, tidak hanya menyerap informasi tetapi juga mampu menyebarkan pengetahuan yang didapat kepada rekan-rekannya.
“Kami menargetkan angka partisipasi pemilih mencapai 83 persen dengan kualitas pemilih yang lebih baik.”
“Dengan demikian, mereka dapat membedakan antara tempat yang diperbolehkan untuk kampanye dan metode yang sesuai.”
“Saat kembali ke sekolah atau pesantren, mereka diharapkan menjadi agen sosialisasi untuk yang lainnya,” jelas Ogi.
Kegiatan ini, merupakan bagian dari upaya KPU untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Terutama di kalangan pemuda, tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu demi masa depan yang lebih baik.***