Situs Bumi Rongsok Papayan Tasikmalaya, Legenda dan Bukti Peninggalan Peradaban Masa Lampau

Situs Bumi Rongsok Papayan Tasikmalaya, Legenda dan Bukti Pe
Foto from ulasan google Mas Sartu

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id Situs Bumi Rongsok Papayan, merupakan salah satu tempat menarik di Kabupaten Tasikmalaya.

Terletak di Kampung Demung Landung, Desa Papayan, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.

Lokasinya sendiri berada di sebuah hutan kecil, berjarak sekitar 100 meter dari Kantor Desa Papayan tepatnya di tengah-tengah pemukiman.

Pepohonan lebat nan rindang, berusia ratusan tahun dengan adanya sebuah altar atau peninggalan yang menjadi saksi sejarah.

Situs Bumi Rongsok Papayan Tasikmalaya

Bumi Rongsok juga menyimpan sebuah rahasia, dan perjalanan tokoh yang tersembunyi dibalik nama dan tempat bersejarah ini.

Selain menjadi sarana wisata religi, situs ini juga merupakan suaka alam dan margasatwa.

Sementara itu, ada beberapa peninggalan lain yang bisa pengunjung saksikan seperti batu atau menhir yang sudah ada sejak lama.

Baca juga:  Wisata Curug Gado Bangkong Tasikmalaya, di Balik Keindahan Alamnya Menyimpan Banyak Cerita Mistis

Konon, batu atau menhir itu dulunya berfungsi sebagai tempat penampungan air sementara batu panjang adalah tempat untuk ibadah.

Dahulu juga di sana terdapat berbagai senjata pusaka yakni seperti tombak padang keris bisa golok dan bokor.

Sayangnya, pada tahun 1982 terjadi sebuah kebakaran yang mengakibatkan seluruh benda pusaka musnah terbakar.

Menurut legenda, nama Bumi Rongsok sendiri diberikan oleh Eyang Bagus Jayadimantri salah satu tokoh penyebaran agama islam.

Dulunya situs ini merupakan tempat tinggal para Eyang Dalem, dan merupakan pusat penyebaran agama islam pada abad 1700 M.

Sebab, di daerah itu sebelumnya masyarakat menganut agama hindu budha dan konon merupakan bekas perkampungan agama budha.

Baca juga:  Polres Tasikmalaya Ringkus Tiga Pelaku Curanmor, Dua di Antaranya Kakak Beradik

Bumi artinya tempat tinggal, sedangkan Rongsok adalah subur ada juga yang mengartikan bumi rongsokan yakni Gapura Masuk Tanah Subur.

Berbagai peninggalan dan bukti adanya peradaban masa lampau, antara lain adanya perkuburan dengan jumlah 45 makan terhitung.

Lalu, terdapat batu atau menhir dahulu berfungsi sebagai tempat menampung air dan satu buah batu panjang untuk sembahyang.

Kemudian adanya berbagai jenis pusaka yang telah terbakar hangus karena tragedi kebakaran di Ibukota Desa.

Selain terdapat peninggalan sejarah berupa situs terdapat peninggalan suaka alam seperti pohon yang cukup besar berusia ratusan tahun.

Terlebih lagi, adanya beberapa binatang seperti kera, lutung, dan kaluang atau kalong.

Masyarakat tentu akan terus melestarikan Situs Bumi Rongsok Papayan ini sebagai lokasi peninggalan sejarah dan bukti peradaban.