Sejarah Panjang Perjalanan Bus Medal Sekarwangi, dari Hasil Bumi Lahirlah Bis Peristiwa

BAGIAN 1. SUMEDANG, ruber.id – Tanggal 8 Desember 1951, menjadi hari bersejarah bagi Perusahaan Otobus (PO) Medal Sekarwangi. Pada tanggal ini, (Alm) H Atang Sobandi membeli satu unit bus yang diberi nama Bis Peristiwa.

Hariang-Sumedang, Trayek Pertama Bis Peristiwa

Angkutan massal berupa Bis Peristiwa yang menjadi bus pertama di Sumedang ini memiliki trayek Hariang (Buahdua)-Sumedang. Bus pertama inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Perusahaan Otobus (PO) Medal Sekarwangi.

Pimpinan Harian PO Medal Sekarwangi Hendi Kusmara menyebutkan, sejarah awal PO Medal Sekarwangi, dimulai dari perusahaan Sinar Muda, yang bergerak di bidang hasil bumi.

Perusahaan ini, didirikan (Alm) Apih Sukarya pada tahun 1949. Apih Sukarya, merupakan Ayahanda pendiri sekaligus pimpinan perusahaan PO Medal Sekarwangi (Alm) H Atang Sobandi.

“Perusahaan Sinar Muda ini berlokasi di Sukarame, Sumedang,” kata Hendi di ruang kerjanya di Jalan Pangeran Kornel Nomor 147 Sumedang, Kamis, 31 Mei 2012.

Baca juga:  Dua Warga Ujungjaya Sumedang Positif Corona Hasil Tes Swab

Pada masanya, kata Hendi, Apih Sukarya dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses dengan usaha hasil buminya. Selain sebagai pengusaha hasil bumi, Apih Sukarya juga merupakan seniman panggung sandiwara.

Sehingga, pada tahun tersebut, Apih Sukarya juga membentuk kelompok kesenian bernama Medal Sekarwangi. “Dulu, Apih kesohor dengan nama panggung Ibro,” ucap Hendi.

Dari sana, kata Hendi, pada 8 Desemberi 1951, salah seorang anak Apih yaitu H Atang Sobandi menjadi penerus perusahaan Sinar Muda. Saat diberi kepercayaan memimpin perusahaan Sinar Muda inilah, Atang Sobandi mulai fokus pada jalur usaha Perusahaan Otorbus.

“Dan sejak saat dipimpin H Atang ini, nama grup kesenian panggung sandiwara Apih, dipilih menjadi nama perusahaan,” kata Hendi.

Fokus Kembangkan Perusahaan Otobus

PERINTIS PO Medal Sekarwangi (Alm) H Atang Sobandi terpangpang di ruang kantor di Jalan Pangeran Kornel, Sumedang. dok/ruber.id

Hendi menuturkan, sejak H Atang fokus mengembangkan PO Medal Sekarwangi, pada 1952, PO Medal Sekarwangi kemudian menambah 10 unit armada bus baru. Di tahun 1952 itu, PO Medal Sekarwangi memiliki trayek Hariang-Sumedang, Wado-Sumedang, dan Wado-Jakarta.

Baca juga:  Bupati Sumedang Lantik 381 Pejabat, Ini Daftar Nama dan Jabatan Barunya

Hendi menyebutkan, seiring dengan perjalanan, PO Medal Sekarwangi terus mengalami perkembangan pesat. Tepatnya tahun 1960, H Atang kembali menambah satu armada baru, bus merek Dodge.

Pada tahun ini pula, PO Medal Sekarwangi merubah jalur trayek dari sebelumnya Wado-Jakarta menjadi Sumedang-Jakarta. “Pada tahun itu, PO Medal Sekarwangi menemui masa kejayaannya,” terang Hendi.

Dipercaya Pemerintah Mengelola Bus Kota di Jakarta

Terlebih, kata Hendi, sejak PO Medal Sekarwangi dipercaya peremintah Republik Indonesia. Tepatnya, sekitar tahun 1969, melalui komando dari Gubernur DKI Jakarta H Ali Sadikin saat itu, PO Medal Sekarwangi dipercaya mengelola bus kota yang berdomisili di Jakarta.

Kepercayaan yang diberikan pemerintah RI ini, tak disia-siakan H Atang Sobandi. Selain terus menambah jumlah armada dengan trayek Sumedang-Jakarta. Dan hingga tahun 1979, Perusahaan Otobus Medal Sekarwangi menjadi pengelola armada bus kota di Jakarta.

Baca juga:  Tingkatkan Kesejahteraan Warga, Dandim Sumedang Ajak Lintas Sektor Sukseskan TMMD ke 105

Namun tak lama, kata Hendi, pengelolaan bus kota di Jakarta ini kembali diambil alih oleh pemerintah. Sebagai gantinya, Medal Sekarwangi kembali fokus pada trayek antarkota. Yaitu Sumedang-Jakarta.

Kemudian, pada tahun 1979, kata Hendi, PO Medal Sekarwangi menjadi perintis bus patas AC pertama yang mendapat trayek Bandung-Jakarta via Tol Jagorawi.

Pada masa kejayaannya ini, PO Medal Sekarwangi memiliki tiga kantor di tiga daerah berbeda. Yakni di daerah Jakarta, Bandung, dan Sumedang.

Semua itu terwujud, kata Hendi, berkat jalinan komunikasi dan kerjasama yang dibangun (Alm) H Atang Sobandi. Baik itu dengan pemerintah, karyawan, hingga para penumpang.

“Sehingga wajar, jika hingga saat ini Bus Medal Sekarwangi tetap eksis. Ini berkat fanatisme para penumpangnya,” ujar Hendi. (R003/Arsip ruber.id)

Baca berita KOPI PAGI lainnya: Pondok Pesantren Asyrofuddin, Pertama dan Tertua di Sumedang