SUMEDANG, ruber — Hingga saat ini, RSUD Sumedang masih kekurangan tenaga dokter spesialis. Akibatnya, untuk beberapa poli di rawat jalan tidak bisa melayani pasien tiap hari.
Direktur RSUD Sumedang H Hilman Taufik WS mengatakan, saat ini, RSUD Sumedang masih kekurangan sedikitnya 12 dokter spesialis. Di antaranya THT, urologi, anastesi dan kulit.
“Unfuk THT misalnya, saat ini hanya ada 1 dokter spesialis. Akibatnya, untuk rawat jalan hanya kebagian 2 hari karena dokter yang bersangkutan juga harus melayani operasi,” terang Hilman, Selasa (26/3/2019).
Untuk mengatasi hal tersebut, kata dia, pihaknya bersama bupati telah melakukan terobosan.
Yakni melakukan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Unpad (Universitas Padjadjaran).
“Saya dan pak bupati telah menghadap rektor Unpad untuk kerjasama ini. Masa Unpad berada di Sumedang tetapi dokter di RSUD Sumedang kurang. Dan hal ini, mendapat perhatian khusus dari rektor,” terang Hilman.
Saat ini, kata dia, sesuai dengan regulasi dari BPJS Kesehatan bahwa pelayanan di poli rawat jalan harus dilakukan oleh dokter spesialias.
Sehingga, mau tidak mau jumlah pasien yang berobat di rawat jalan saat ini dibatasi sesuai dengan kuota dan keberadaan dokter.
Di mana, satu jam dokter melayani 10 pasien sehingga dalam 4 jam mereka hanya melayani 40 pasien.
“Misal di rawat jalan poli dalam ada 3 dokter, maka kuotanya hanya 120 pasien. Berbeda dengan poli THT yang hanya 1 orang dokter jumlah pasien yang dilayaninya juga lebih sedikit,” ucapnya.
Langkah ini, lanjut Hilman, dilakukan pihak RSUD Sumedang sebagai upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. dodi
DIREKTUR RSUD Sumedang H Hilman Taufik WS (kanan). dodi/ruang berita