Desa Abai, Warga yang Isolasi Mandiri di Pangandaran Keluyuran

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Satgas Covid-19 desa abai terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri atau isoman keluyuran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Minimnya aksi di tingkat desa tersebut memicu lonjakan kasus Corona.

Bahkan, upaya Pemkab Pangandaran dengan menyediakan stiker dan gelang sebagai penanda bagi warga yang menjalani isoman nyaris tak digubris pemerintahan desa.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, Satgas Desa nyaris tidak menindak tegas warga yang menjalani isolasi mandiri. Rumahnya juga tak ditempel stiker, orangnya juga tidak dikasih gelang.

“Ini malah dibiarin keluyuran. Sama saja dengan membiarkan penyebaran virus. Kalau semuanya abai, tidak memperhatikan protokol kesehatan, mau kapan beresnya kondisi ini,” kata Jeje, kepada ruber.id, Senin (5/7/2021).

Baca juga:  Baru 7 Desa Lunas PBB, Camat dan Kades di Pangandaran Diminta Proaktif

Selain itu, Jeje juga menyoroti tidak adanya check point protokol kesehatan (Prokes Covid-19) atau pos pemeriksaan masker di setiap akses utama desa, pasar, mesjid dan lainnya.

“Padahal langkah itu sangat penting untuk mendisiplinkan penggunaan masker bagi masyarakat. Kami minta setiap Satgas Desa perketat wilayahnya masing-masing. Bikin pos pemeriksaan,” tutur Jeje.

Jeje menegaskan, membuat pos pemeriksaan dan mengimbau masyarakat untuk menaati protokol kesehatan tak harus dengan uang, tetapi oleh kemauan.

“Jika ketentuan yang diatur pada PPKM Darurat dilanggar, dikhawatirkan terus terjadi lonjakan orang yang terpapar Corona. Tentu kebijakan pemerintah pusat ini harus dilaksanakan bersama,” tegas Jeje. (R001/smf)