BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menggelar aksi unik di depan Kantor Bale Kota Tasikmalaya, Senin (24/2/2025).
Mereka membawa karangan bunga yang terbuat dari sampah plastik, disertai dengan lukisan wajah Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan dan Wakil Wali Kota RD. Diky Candra Negara.
Selain karangan bunga, aksi ini juga dilengkapi dengan untaian puisi berjudul Kami adalah Engkau, karya budayawan sekaligus Pembina KCT, Ashmansyah Timutiah atau yang akrab disapa Kang Acong.
Dalam orasinya, Acong menyampaikan pesan sindiran terkait berbagai persoalan yang dihadapi Kota Tasikmalaya.
“Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota, selamat datang dengan persoalan-persoalan Tasikmalaya,” serunya di gedung pemerintahan.
Aksi Komunitas Cermin Tasikmalaya, semakin menarik perhatian dengan pertunjukan teatrikal seorang anggota perempuan yang mengenakan pakaian serba putih.
Sambil membawa bakul nasi, ia memasukkan berbagai jenis sampah organik dan anorganik ke dalam wadah tersebut.
Hal ini, menggambarkan realitas masyarakat yang harus berjibaku dengan permasalahan sampah setiap hari.
Sebagai simbol harapan, KCT menyerahkan dua bibit pohon beringin kepada pemerintah kota.
Acong menegaskan, pohon beringin melambangkan kepemimpinan yang ideal.
“Kami ingin pohon ini ditanam. Pemerintah harus seperti pohon beringin, tumbuh ke atas dan ke bawah.”
“Ke atas, membangun religiusitas masyarakat; ke bawah, mengakar dalam budaya. Dengan begitu, masyarakat akan sejahtera,” ujarnya berorasi.
Kritik Minimnya Upaya Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah
Dalam aksinya, KCT juga menyinggung minimnya upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah. Terutama, terkait pengadaan mesin pengolah sampah yang dinilai sangat diperlukan.
“Bohong kalau pemerintah tidak punya uang! Pemerintah punya uang! Pak Wali Kota, Pak Wakil Wali Kota, apakah bersedia menyisihkan anggaran untuk mesin pengolah sampah?”
“Masalah ini, tidak akan selesai jika hanya dikelola tanpa solusi konkret,” tegas Acong.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra, menerima karangan bunga dari sampah tersebut sebagai simbol aspirasi masyarakat.
Dicky juga turut serta memungut sampah yang berserakan di halaman kantor bersama anggota KCT.
“Bencana alam, sampah, dan banjir sering kali berakar dari bencana akhlak, seperti korupsi. Jika pejabat ingin membangun kota, mereka harus melibatkan masyarakat.”
“Saya ingin terus diingatkan seperti ini. Jangan lelah mengingatkan dan berkarya,” kata Diky, menutup aksi tersebut dengan pesan reflektif.
Aksi KCT ini, menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Selain itu, harus terus saling mengupayakan solusi nyata terhadap permasalahan sampah di Kota Tasikmalaya. ***