Ruang Rawat Khusus di RSUD Pandega Diresmikan

Img
BUPATI Pangandaran Jeje Wiradinata resmikan ruang khusus RSUD Pandega. dede/ruber.id

PANGANDARAN, ruber.id – Bupati Pangandaran, Jawa Barat Jeje Wiradinata meresmikan ruang rawat khusus di RSUD Pandega, Jumat (22/5/2020).

Dibangunnya ruang rawat khusus itu diperuntukkan bagi pasien tertentu, seperti yang terpapar COVID-19, TBC, HIV, hepatitis dan lainnya.

Jeje mengatakan, jenis pelayanan yang ada di ruangan samping barat RSUD Pandega ini, di antaranya poli klinik ISPA, IGD serta rawat inap COVID-19.

Kemudian, fasilitas yang ada di ruang eks gedung farmasi itu terdiri dari 4 kamar dan 9 tempat tidur dengan 2 ventilator.

“Selain karena pandemi, ini upaya Pemkab dalam menyiapkan fasilitas kesehatan yang lengkap bagi masyarakat,” katanya.

Jika pandemi berakhir, kata Jeje, ruangan tersebut bisa digunakan untuk pasien TBC, HIV, hepatitis dan lainnya.

Baca juga:  Larangan Mudik Berlaku Mulai 24 April, Ini yang Perlu Kamu Ketahui

“Dulu ini gedung farmasi, tempat menyimpan obat-obatan. Sekarang gudang obat pindah ke rumah dinas bupati,” ujarnya.

Jeje menyampaikan, Pemkab sangat apresiasi kepada manajemen dan tenaga medis RSUD Pandega yang telah melayani masalah kesehatan masyarakat.

Dirinya menilai, kepuasan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah sakit yang baru buka dua bulan ini sudah bagus.

Jika ada kekurangan, kata Jeje, itu masih tahap wajar. Namun, menjadi komitmen bersama untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan pelayanan.

Bupati Jeje Kunjungi Pasien Positif Corona yang Sembuh

Kamis (21/5/2020), Jeje mengunjungi kediaman Suhaeni, 50, warga Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi untuk menyampaikan kabar baik, yakni hasil tes swab ketiga negatif.

Baca juga:  Perayaan dan Pesta Nataru Dilarang di Sumedang

Dengan begitu, Suhemi yang selama ini menjalani isolasi mandiri pasca dinyatakan sembuh oleh pihak RSUD Banjar, diperbolehkan bersosialisasi dengan warga lainnya.

Dalam kesempatan itu, Jeje menyampaikan selamat atas kesembuhan warganya yang sempat terkonfirmasi COVID-19 beberapa waktu lalu.

“Kesembuhan ibu ini menjadi kegembiraan bagi seluruh masyarakat se kabupaten, sekarang tidak ada satu pun warga Pangandaran yang terpapar COVID-19,” ujarnya.

Di sisi lain, Jeje memiliki keyakinan tiga warga reaktif rapid test yang saat ini sedang menunggu hasil tes swab itu negatif.

Jeje menyebutkan, dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Pangandaran bersama lima kabupaten/kota lainnya berada pada level dua (biru).

“Kami berharap kondisi tersebut dapat dipertahankan, jangan kendor. Galakkan gerakan DJCM untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” sebutnya.

Baca juga:  Mamalia Laut Ini Sering Muncul di Pangandaran, 2 Bulan Mendarat 4 Kali

Jeje menambahkan, jika level itu dapat dipertahankan, maka pada pertengahan Juni mendatang Pangandaran sebagai New Normal.

Pemkab akan mengusulkan dibukanya kembali objek wisata di Kabupaten Pangandaran dan aktivitas lainnya.

Tentunya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

“Nanti kami akan coba selama seminggu dulu. Kalau semuanya patuh, maka akan dilanjutkan,” tambahnya. (R002/dede ihsan)