twads.gg

Roket Rusia Tewaskan 34 Warga Ukraina di Minggu Suci

Roket Rusia Tewaskan 34 Warga Ukraina
Ilustrasi kondisi di Ukraina. Foto from Pexels

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Serangan misil balistik Rusia menewaskan 34 warga dan melukai lebih dari seratus lainnya di wilayah Timur Laut Ukraina, pusat kota Sumy di Minggu Suci (13/4/2025) pagi pukul 10.00, waktu setempat.

Dilansir dari Al-Jazeera, aparat pemerintah setempat menyatakan bahwa dua misil jatuh tepat saat perayaan religius Minggu Suci Kristen, yaitu satu Minggu sebelum Paskah tiba.

“Hari awal Minggu Suci ini, komunitas kami terdampak tragedi yang mengerikan,” ujar Walikota Sumy, Artem Kobzar melalui media sosial.

“Sangatlah penting bagi dunia untuk tidak diam dan acuh. Serangan Rusia layak dihukum. Harus ada tekanan kepada Rusia untuk menghentikan perang dan menjaga keamanan bagi warga,” ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui media sosial.

Baca juga:  Spesies-spesies Serigala Purba Dire Wolf Berhasil Dikloning

Menurutnya, dua di antara korban tewas adalah anak-anak dan puluhan lainnya terluka.

Zelensky menambahkan, diskusi saja tidak akan bisa menghalau misil balistik dan bom.

“Rusia harus diperlakukan layaknya teroris,” tambahnya.

Usaha Amerika Serikat Agar Kedua Negara Segera Gencatan Senjata

“Sebagai mantan pemimpin militer, serangan terhadap warga sipil adalah hal yang salah,” ujar Letnan Jenderal Keith Kellogg, purnawirawan dari Amerika Serikat. Sekaligus diplomat utusan AS khusus untuk Ukraina.

Serangan ini jatuh saat Presiden AS, Donald Trump meningkatkan usaha untuk gencatan senjata setelah tiga tahun lamanya (sejak Februari 2022) invasi penuh Rusia ke wilayah negara Ukraina.

Padahal sebelumnya pada hari Jumat (11/4/2025), diplomat utusan AS Steve Witkoff tiba di kota St Petersburg, Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin.

Baca juga:  Mengenal Yandex: Mesin Pencari asal Rusia, Pesaing Google

Setelah empat jam lamanya berunding, Steve Witkoff menyatakan bahwa diskusi berjalan lancar agar Rusia segera menghentikan perang.

Diplomat utusan AS ini menambahkan, ada momen saatnya untuk bertindak atau diam.

Sementara itu, dari Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Ukraina telah dua kali menyerang Infrastruktur Energi Rusia selama beberapa hari terakhir.

Pasukan Rusia juga telah merebut Desa Yelyzavetivka di wilayah Donetsk Ukraina.

Rusia, setidaknya telah menduduki 20 persen area negara yang berada di wilayah Timur dan Selatan Ukraina.

Kecaman Dunia Mengenai Serangan Misil di Hari Minggu Suci

Beberapa pemimpin dunia mengungkapkan kekesalan atas serangan di kota Sumy tersebut.

Presiden Prancis Emmanel Macron menyatakan, hanya Rusia-lah yang menginginkan perang tersebut.

Baca juga:  Peristiwa pada 9 September, dari HUT Tajikistan hingga Bom Mobil Meledak di Jakarta

“Serangan hari Minggu ini, jelas menunjukkan Rusia saja yang ingin melanjutkan perang. Dengan menghina nyawa manusia, hukum internasional, dan usaha gencatan senjata oleh Presiden AS Trump,” ucap Macron.

Sementara, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa dirinya terkejut atas serangan terhadap warga sipil di Kota Sumy.

Selain itu, Keir juga meminta Presiden Rusia Vladimir Putin agar segera gencatan senjata tanpa syarat apapun.

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni menyatakan, pada Minggu Suci ini tindakan pengecut serta serangan mengerikan Rusia jatuh di Kota Sumy, Ukraina.

“Dan sekali lagi, mengakibatkan tewasnya warga sipil yang tidak bersalah, beberapa di antaranya adalah anak-anak,” ucap Giorgia Meloni. ***