Ridwan Kamil Dukung Rencana Penataan Makam Cut Nyak Dien

Ridwan Kamil Dukung Penataan Makam Cut Nyak Dien

Sekda Sumedang Herman Suryatman yang turut hadir mendampingi mengatakan, Makam Cut Nyak Dien akan Pemkab Sumedang tata sarana prasarananya. Sehingga, benar-benar menjadi tempat yang refresentatif untuk wisata religi.

“Ini sebagai bentuk penghargaan kepada beliau. Sebagai pahlawan nasional dan juga akan berdampak terhadap pariwisata Sumedang. Khususnya wisata religi,” katanya.

Saat ini, kata Herman, Pemkab Sumedang terus melakukan komunikasi dengan Kemensos RI, Pemrov Jabar dan Pemprov Aceh.

Tujuannya, supaya pada tahun 2022, segera bisa eksekusi secepatnya.

“Kami sudah siapkan DED-nya. Nanti kita akan tata dan bangun akses dari sayap Selatan.”

“Sehingga tersedia tempat parkir, toilet dan warung-warung UMKM. Tentunya makam Cut Nyak Dien sendiri akan kita tata,” jelasnya.

Baca juga:  Singapura Apresiasi Transformasi Digital Sumedang

Herman memperkirakan, anggaran untuk penataan makam Cut Nyak Dien ini Rp17 miliar.

“Ini baru estimasi awal. Sembilan milyar untuk pengadaan lahan, sisanya untuk sarana prasarana pendukung lainnya,” tuturnya.

Ia pun melaporkan, progres pembangunan gedung Creative Centre sudah mencapai 98 persen.

“Dalam satu pekan gedung ini bakalan rampung. Tinggal tahap ‘finishing touch’ saja,” tuturnya

Ia menjelaskan, gedung Creative Center dibangun dalam dua tahap yakni Tahap I di Tahun 2020 dengan anggarab Rp. 12 miliar dan Tahap II di Tahun 2021 sebesar Rp. 8 miliar.

“Jadi semuanya 20 milyar. Gedungnya sangat megah dan  tentu yang paling penting itu isinya. Sebagaimana harapan Gubernur, semoga bisa mendorong anak-anak muda Sumedang mengembangkan ekonomi kreatif,” harapnya.

Baca juga:  Pantau Jatinangor Town Square, TNI Polri Pastikan Manajemen dan Pengunjung Mall Patuhi Protokol Kesehatan

Untuk itu, Sekda menginstruksikan  Kepala Disparbudpora agar secepatnya melakukan konsolidasi untuk menyiapkan organisasi pengelolanya dengan menitikberatkan komunitas warga.

“Siapkan organisasi pengelolanya dan jangan tergantung ke aparatur . Titik beratnya ada di ‘society’ nanti bisa ‘adu manis’ dengan ‘private sector’,” ujarnya.

Penulis/Editor: R003