BERITA SUMEDANG, ruber.id – Aumni SMAN 1 Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang angkatan tahun 1999 bereuni, Kamis (14/2/2019) sore.
Jika kegiatan reuni alumni SMA pada umumnya selalu dikemas dengan mengenang masa-masa indah di sekolah, reuni alumni SMAN 1 Tanjungkerta ini diisi dengan hal berbed.
Ya, reuni alumni angkatan tahun 1999 ini justru mengenang bagaimana sulit dan pahitnya pengalaman mereka saat di sekolah.
Betapa tidak, alumni angkatan 1999 ini merupakan siswa pertama yang mengisi bangunan sekolah.
Di mana, waktu itu namanya masih SMUN Tanjungkerta filial dari SMAN 4 Sumedang (SMAN 2 Cimalaka).
Sebagai angkatan pertama yang mengisi bangunan sekolah baru, tentu sangat banyak kenangan sulit yang dialami para siswa.
Mulai dari keterbatasan fasilitas, hingga persoalan lain yang dibebankan kepada siswa.
Saat itu, tiap siswa harus membawa cangkul dan karung bekas dari rumah.
Bahkan, selain belajar, siswa juga dituntut harus kerja bakti meratakan tanah, dan mengantongi tanah/batu ke dalam karung untuk dijadikan benteng penahan tebing sekolah mereka.
Namun, kenangan sulit itulah yang justru membuat rasa kekeluargaan alumni angkatan 1999 kian kuat.
“Kami semua masih ingat, bagaimana kami banting tulang mengangkut tanah saat di sekolah.”
“Tapi kenangan itulah yang justru membuat kami dan para guru makin dekat,” kata koordinator kegiatan Reuni Alumni SMAN 1 Tanjungkerta Imas Indrawati Sutrisno, di Rumah Makan Saung Cibingbin, Jalan Kutamaya Sumedang, Kamis (15/2) sore lalu.
Istri mantan Bupati Majalengka Sutrisno ini berharap, kebersamaan dan kekeluargaan ini bisa tetap terjaga.
Bahkan, dia juga meminta kepada teman-teman alumninnya, agar bisa saling membantu satu sama lain. Dengan harapan, semua alumni SMAN 1 Tanjungkerta ini bisa maju.
“Kami semua adalah keluarga besar. Maka dari itu, harus bisa tetap menjaga hubungan baik ini,” kata Imas, di hadapan puluhan alumnus yang hadir pada acara reuni tersebut.