twads.gg

Reaksi Dunia atas Meme Donald Trump sebagai Paus Baru

Reaksi Dunia Atas Meme Trump Sebagai Paus Baru
Meme Trump sebagai Paus Baru. Foto from Instagram @realdonaldtrump

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Meme Presiden Amerika Serikat, Donald J Trump, yang berpose sebagai Paus Baru, kini tengah viral di banyak media sosial.

Meme tersebut muncul, saat Konklaf untuk memilih Paus Baru tengah dilaksanakan di Vatikan, Roma, Italia.

Sementara, Trump sendiri memang tengah ramai diperbincangkan akibat kenaikkan tarif impor AS.

Dilansir dari laman Instagram miliknya, Trump bahkan mengunggah foto hasil kecerdasan buatan (AI) tersebut pada hari Sabtu (3/5/2025) waktu setempat.

Pada hari Senin (5/5/2025), Trump merespons kepada reporter mengenai unggahan meme tersebut.

“Saya tidak berandil sama sekali. Jika seseorang membuatnya agar terlihat lucu, ya lucu saja, ya?” ujar Trump, seperti dilansir ruber.id dari Reuters.

Baca juga:  Uzbekistan-Prancis: Kolaborasi yang Makin Menguat Menuju Masa Depan

Foto tersebut, bahkan diunggah kembali oleh akun medsos resmi Gedung Putih.

Gedung Putih, tidak merespons mengenai Trump yang mengunggah foto tersebut dan siapa yang membuatnya.

Memang selama berkarir di dunia politik, Donald Trump suka dengan gambar dirinya yang memiliki simbol kuat.

Contohnya adalah, saat Trump (Palsu) ikut unjuk rasa kepada kepolisian di depan gereja.

Sejak mengisi jabatan presiden AS, Trump sering mengunggah foto buatan AI di akun media sosialnya.

Di antaranya adalah foto Trump di Gaza, atau sebagai raja, atau bahkan sebagai anggota mafia.

Reaksi Dunia atas Meme Trump

Sementara banyak umat Kriten Katolik di AS, Italia, dan banyak wilayah lainnya, menganggap gambar Trump sebagai Paus adalah foto yang mengejek.

Baca juga:  Fitur Swipe Up Akan Dihapus dari Instagram, Ini Penggantinya

“Gambar ini menghina penganut, mengejek institusi Vatican, dan contoh pemimpin dunia yang menikmati kesan sebagai badut,” ujar Mantan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, dilansir dari X.

Ahli politik Partai Demokrat AS, Michael Ceraso menyatakan bahwa, foto tersebut hanya langkah Gedung Putih untuk menarik perhatian massa.

Ceraso meminta pula, agar Partai Demokrat tidak ikut-ikutan.

Ceraso, bahkan menyatakan bahwa foto AI tersebut layaknya ajang gulat (WWE) di Amerika.

“Anda bisa menjadi seorang protagonis atau antagonis, tergantung dari reaksi penonton,” ujarnya.

“Foto tersebut hanyalah fantasi visual Trump sebagai pahlawan,” tambah Jennifer Mercieca, ahli Kepresidenan dari Universitas A&M Texas, Kota College Station, AS.

“Selama ini, jabatan Trump sebagai presiden AS tidaklah populer. Seluruh kebijakan Trump hanya menurunkan kepopuleran dirinya,” tambahnya.

Baca juga:  Kereta Gantung Jatuh di Italia, 3 Turis Asing dan Masinis Tewas

Hal ini, sejalan dengan voting Reuters pada akhir April 2025, lalu.

Voting menunjukkan bahwa, hanya 42 persen responden yang setuju atas kebijakan Trump. Sementara, 53 persen menolaknya di Amerika Serikat. ***