Puskesmas Pangandaran Sukses Atasi Stunting, Ini Tipsnya

Stunting di pangandaran ruber id
ISTRI Gubernur Jabar Atalia Praratya salurkan bantuan dan penghargaan ke Puskesmas Pangandaran, Rabu (6/2/2020). syam/ruber.id

PANGANDARAN, ruber.id – Puskesmas Pangandaran, Jawa Barat sukses mengatasi kasus stunting dan gizi kurang.

Atas keberhasilan ini, Pemprov Jawa Barat memberikan penghargaan dan bantuan, pada Rabu (5/2/2020) kemarin.

Kepala Puskesmas Pangandaran Aris Rismawan menyebutkan, beberapa bulan lalu, stunting dan gizi kurang di wilayah Puskesmas Pangandaran tercatat 48 balita.

Aris mengatakan, dari 48 kasus stunting dan gizi kurang itu, setelah dilakukan interverensi tersisa hanya 7 balita.

Aris menjelaskan, teknis intervensi yang dilakukan Puskesmas Pangandaran yaitu melalui pemberian PMT.

Kemudian, kata Aris, juga melalui penyuluhan dan ukur ulang tinggi serta berat badan secara berkala.

“Upaya interverensi ini, dilakukan secara terus menerus dan memberikan inovasi go foof anting/anti stunting,” ujar Aris kepada ruber.id, Rabu.

Baca juga:  PDRB Pangandaran Capai 9.8 Juta, Sektor Pertanian Paling Berkontribusi

Aris menuturkan, penghargaan yang diberikan Pemprov Jabar ini diserahkan langsung oleh istri Gubernur Jabar Atalia Praratya.

Total bantuan senilai Rp15 juta, selain itu juga termasuk bantuan berupa sejumlah paket PMT.

“Bagi kami, ini merupakan prestasi. Saya haturkan terima kasih kepada Ibu gubernur atas penghargaan dan bantuannya,” sebut Aris.

Diketahui, berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, stunting dan gizi kurang selama tahun 2019, tercatat 349 kasus.

Total itu tersebar di 15 Puskesmas yang ada di 10 kecamatan se Kabupaten Pangandaran.

“Jumlah balita se Kabupaten Pangandaran tahun 2019, tercatat 26.875. Jika dipersentasekan, angka kasus stunting balita ini hanya sebanyak 1.28%,” jelas Aris.

Baca juga:  Getaran Gempa Tasik, Dirasakan Warga Ciamis dan Pangandaran

Sebaran kasus stunting dan gizi kurang sendiri, terdapat di Puskesmas Kalipucang 94.

Kemudian, di Puskesmas Parigi 34, Puskesmas Selasari 27, Puskesmas Cijulang 13, dan Puskesmas Cimerak 6.

Adapun, di Puskesmas Legokjawa ada 19, Cigugur ada 14, Langkaplancar ada 5, Jadikarya ada 3, dan Padaherang 3 kasus.

Sementara, di Puskesmas Sindangwangi ada 29 kasus, Pangandaran 48, Sidamulih 21, Cikembulan 13, serta Mangunjaya ada 19. (R001/Syam)

Baca berita lainnya: 25 Desa di Sumedang Rawan, 32 dari 100 Balita Alami Stunting