Punya Anak Gangguan Jiwa ODD? Obati di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis

Punya Anak Gangguan Jiwa ODD? Obati di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis
Foto from Humas Ponpes Nurul Firdaus Ciamis/ruber.id

BERITA EDUKASI, ruber.id – Gangguan perilaku pada anak dan remaja yang mengalami Oppositional Defiant Disorder atau ODD, pada umumnya akan menunjukkan sikap berlebihan.

Seperti marah-marah, sering membantah, atau kerap mendebat figur otoritas (Orang tua, pengasuh, maupun guru).

Seorang anak atau remaja bisa dianggap mengidap gangguan ODD, ketika mereka terus menunjukkan sikap membangkang selama 6 bulan atau lebih.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Firdaus Ciamis Dr. Gumilar mengatakan, gejala anak atau remaja yang mengalami gangguan kejiwaan ODD ini biasanya muncul pada anak sebelum usia sekolah.

Perilau anak yang mengalami ODD, umumnya akan mengganggu proses belajar serta keakraban dalam keluarga.

Gumilar menyatakan, gejala anak menderita ganggua ODD meliputi sering marah, mudah tersinggung, sering berdebat atau membantah orang dewasa atau figur otoritas.

Lalu, gejala lainnya yaitu tidak mau menuruti perintah, sengaja memancing emosi orang lain, kerap menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri.

Kemudian, sering membenci dan mendendam, biasanya lebih dari dua kali dalam 6 bulan, menggunakan kata-kata sumpah serapah.

Baca juga:  Terpeleset dan Tenggelam di Sungai Cijolang, Warga Ciamis Belum Ditemukan

Lalu kerap menggunjing orang lain dengan kata-kata yang kejam, memiliki kepercayaan diri yang rendah, dan mudah frustrasi.

“ODD merupakan gangguan yang sulit terdeteksi karena gejalanya sukar dibedakan dengan kondisi anak yang sedang rewel atau uring-uringan secara umum.”

“ODD juga kerap dialami oleh pasien bersamaan dengan gangguan perilaku lain sehingga sulit diketahui,” kata Gumilar. Pimpinan Ponpes Nurul Firdaus yang berlokasi di Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini kepada ruber.id, Minggu (13/10/2019).

Gumilar menyebutkan, jika anak atau remaja lebih sering mengalami gejala ODD dibandingkan dengan teman-teman seusianya. Maka sebaiknya, wajib membawanya ke dokter untuk diperiksa.

“Jangan menunda-nunda pemeriksaan ke dokter. Sebab, anak yang menderita ODD yang dibiarkan begitu saja, akan memengaruhi aktivitas dan kemampuan belajar anak. Misal, nilai yang buruk di sekolah hingga muncul sikap antisosial,” ucapnya.

Baca juga:  SMKN 1 Sumedang Miliki Studio Canggih, Jadi Wahana Kreativitas dalam Pembelajaran

Penyebab Gangguan Jiwa Oppositional Defiant Disorder

Gumilar menjelaskan, penyebab ODD belum diketahui secara pasti. Meski begitu, para pakar menduga, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi risiko anak atau remaja mengidap gangguan ini.

Di antaranya, kata Gumilar, disebabkan faktor fisik. Misal, kelainan atau cedera pada otak yang mungkin memicu gangguan ini.

Penyebab lainnya, kata Gumilar, pengaruh genetika.

Di mana, anak dengan anggota keluarga yang mengidap gangguan kejiwaan lain seperti ADHD, depresi, dan kecemasan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami ODD.

“Penyebab lainnya bisa dari dampak lingkungan. Di mana, situasi keluarga seorang anak juga diduga berpengaruh.”

“Contoh, orangtua dengan disiplin yang berlebihan, anak yang diabaikan orangtuanya, atau orangtua yang mendidik secara kasar,” sebutnya.

Gumilar menerangkan, cara cocok mengobati anak atau remaja yang mengalami ODD ini bisa melalui hypnotherapi.

Metode Ponpes Nurul Firdaus Obati Anak dengan Gangguan ODD

Gumilar menambahkan, di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis yang dipimpinnya, metode hypnoterapi ini akan dipadukan dengan program Santri Bina (Pasien) Pesantren Rehabilitasi Ponpes Nurul Firdaus.

Baca juga:  Lulusan Poltekes Kemenkes Tasikmalaya Akan Mengabdikan Diri di Pangandaran

Di mana nantinya, kata Gumilar, santri bina setiap hari selama 120 hari akan menjalani proses tindakan terapi kejiwaan.

Yaitu melalui cara alternatif mengatasi gangguan jiwa ODD dengan hypnotherapi dan ruqyah syar’iyyah, dan penanaman mental sipiritual.

Sehingga, kata Gumilar, pengawasan, obsevasi, dan tindakan terapi yang dilakukan sesuai dengan kondisi pasien.

Dengan kata lain, kata Gumilar, perawatan pasien melalui cara intensif dan sistemik.

“Program Pesantren Rehabilitasi mental atau gangguan jiwa ODD, di Ponpes Nurul Firdaus ini hanya empat bulan atau 120 hari kerja. Total biayanya hanya Rp19.5 juta.”

“Jadi, bila Anda memiliki anak atau remaja yang mengalami gangguan jiwa ODD tidak perlu khawatir.”

“Karena, dapat disembuhkan dengan mengikuti program pesantren rehabilitasi di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis,” ujar Gumilar.