Profil Fatmawati, Pahlawan di Balik sang Saka Merah Putih

Fatmawati, sang saka merah putih
Foto from Wikipedia

KOPI PAGI, ruber.id – Fatmawati, nama yang tak asing lagi dalam sejarah Indonesia, dikenal sebagai sosok penting di balik lahirnya bendera merah putih yang menjadi simbol kemerdekaan bangsa.

Sebagai istri Presiden pertama Indonesia, Soekarno, Fatmawati tidak hanya berperan sebagai ibu negara. Tetapi juga, sebagai perancang bendera yang ikonik tersebut.

Dilahirkan dengan nama Fatmawati Kiemas pada 5 Febuari 1923 di Bengkulu, Fatmawati merupakan seorang wanita yang tidak hanya cantik dan cerdas. Tetapi, memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.

Pendidikan awalnya, dihabiskan di Bengkulu sebelum melanjutkan studi ke Jakarta, tempat ia bertemu Presiden Soekarno.

Mereka menikah pada tahun 1943, dan dari sinilah perjalanan Fatmawati sebagai bagian dari sejarah bangsa dimulai.

Baca juga:  Disulap Jadi Camping Groud, Perkebunan Teh Margawindu Sumedang Makin Ramai Dikunjungi

Di tengah-tengah perjuangan kemerdekaan, Fatmawati tidak hanya berdiri di belakang suaminya. Tetapi, mengambil bagian aktif dalam berbagai kegiatan perjuangan.

Kisah Fatmawati Menjahit sang Saka Merah Putih

Pada 17 Agustus 1945, saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan, Fatmawati memainkan peran yang sangat penting dengan menjahit bendera sang saka Merah Putih pertama.

Dalam keadaan yang sangat mendesak, beliau dengan cekatan dan penuh dedikasi membuat bendera tersebut menggunakan kain yang diambil dari barang-barang yang ada.

Bendera yang diciptakan Fatmawati, bukan hanya simbol kemerdekaan. Tetapi, lambang dari keteguhan dan semangat perjuangan rakyat Indonesia.

Setiap lipatan dan jahitan bendera itu mengandung cerita perjuangan dan harapan bangsa yang merdeka.

Baca juga:  Indonesia Tegaskan Tetap Undang Rusia pada KTT G20 di Bali

Setelah masa perjuangan, Fatmawati terus berkontribusi dalam berbagai bidang sosial dan pendidikan.

Beliau, mendirikan lembaga pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan juga aktif dalam kegiatan sosial lainnya.

Fatmawati wafat pada 14 Mei 1980, tetapi warisannya sebagai “Perancang Bendera Merah Putih” tetap dikenang dan dihormati.

Dengan dedikasi dan semangatnya, Fatmawati telah menorehkan namanya dalam sejarah Indonesia sebagai sosok yang tidak hanya membantu membangun negara.

Tetapi, memperkuat identitas bangsa melalui bendera yang hingga kini berkibar dengan bangga di seluruh penjuru negeri.***