Perang Dagang AS-China Memanas, Industri Film Hollywod Bakal Terdampak

Perang Dagang AS-China Memanas, Industri Film Hollywod Bakal Terdampak
Foto ilustrasi from iStockPhoto

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Perang Dagang dua negara raksasa dunia, Amerika Serikat (AS) dan China tampaknya semakin memanas.

Pada hari Rabu (9/4/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif impor barang dari China hingga sebesar 104 persen yang berlaku langsung pada hari tersebut.

Esok harinya, pada hari Kamis (10/4/2025) tengah malam, China membalas dengan menaikkan tarif impor barang dari AS sebesar 84 persen.

Padahal, China sebelumnya menetapkan 34 persen tarif impor, ketika AS masih menetapkan tarif impor 34 persen sejak pekan lalu.

Pagi ini, justru Presiden AS Donald Trump menaikkan kembali tarif impor hingga 125 persen barang dari China yang langsung berlaku saat itu juga.

Baca juga:  PPKM Level 3 Batal Diterapkan saat Nataru, Ini Aturan yang Bakal Berlaku

Menurut Kementerian Keuangan China, tindakan AS sudah melanggar aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia.

China, memang melawan kebijakan tarif impor AS dengan melarang beberapa jenis produk.

Film Hollywood Bakal Terdampak Perang Dagang

Dikutip dari Independent Asia Edition, China bahkan mempertimbangkan larangan seluruh produk film AS di China.

Padahal, film Hollywood di China sanggup meraup pasar sekitar 585 Juta Dolar AS pada 2024 lalu.

Selain itu, AS pada era Joe Biden hanya menetapkan 20,8 persen untuk barang dari China.

Terbalik dengan situasi panas melawan China, AS kini tengah menunda kenaikkan tarif impor di banyak negara hingga 90 hari ke depan.

Baca juga:  Alur Film Nuevo Orden, Perbudakan Orang Kaya oleh Tentara

Terkecuali China, penundaan ini dilaksanakan agar negara-negara lain dapat bernegosiasi dengan AS selama kurun waktu tersebut.

Termasuk di antaranya adalah Indonesia, negara-negara yang mengalami kenaikan tarif expor menuju AS tetap akan terdampak higga resiprokal 10 persen jika berani ikut menaikkan tarif.

Seperti dikutip oleh CNBC Internasional, negara-negara Uni Eropa pun kini merespon kenaikan tarif impor AS.

AS yang merilis kebijakan tarif impor 20 persen untuk produk Uni Eropa pada 2 April lalu. Kini, harus terdampak pula kenaikan tarif impor AS sebesar 25 persen.

Ke-27 Negara anggota Uni Eropa sepakat untuk mencanangkan tarif impor barang AS pada 15 April mendatang.

Menurut Komisi Keamanan Dagang dan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic menyatakan bahwa kenaikkan tarif impor AS akan berpengaruh pada komoditas eskpor Uni Eropa sebesar 380 Miliar Euro. Jumlah tersebut, diakumulasikan mencapai 70 persen total eskpor Uni Eropa. ***