Pentas Seni Budaya Sunda sebagai Sarana Edukasi di SMAN 5 Tasikmalaya

Pentas Seni Budaya Sunda sebagai Sarana Edukasi di SMAN 5 Tasikmalaya
Andy Kusmayadi/ruber.id

BERITA EDUKASI, ruber.id – Pentas Seni Budaya Sunda oleh Warga Kampus Lima (Pandawa Lima) merupakan bagian dari program pembiasaan positif di SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya.

Pentas Seni Budaya Sunda, diadakan setiap Kamis pagi di lapangan sekolah sebelum dimulainya pembelajaran di kelas.

Materi yang disampaikan, tidak hanya berupa pertunjukkan. Tetapi juga, sarat makna dan nilai filosofis.

Acara rutin ini, bertujuan agar siswa lebih mengenal dan memahami nilai-nilai edukasi serta kekayaan seni dan budaya Sunda.

Beberapa materi yang dipentaskan meliputi Sajak Sunda, Pupuh, Kawih Undak-usuk Basa, serta Kawih-kawih Kaulinan Tradisional dan permainan tradisional lainnya.

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, sekolah menghadirkan pemateri dari kalangan akademisi dan praktisi seni budaya, yaitu Dr. Agus Ahmad Wakih, S.Sn, M.Sn., yang akrab disapa Abah Agus AW dari Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca juga:  Demi UNBK, Siswa 2 Sekolah di Ciamis Ini Harus Nginap di Sekolah

Agus menjelaskan, kawih kaulinan tradisional “punten, mangga” bukan hanya dinyanyikan secara bersahutan. Tetapi juga, memiliki makna tersembunyi. Terutama pada kata “punten” yang berarti permisi dalam bahasa Indonesia.

Kata “punten” sendiri, merupakan salah satu bentuk tata krama atau sopan santun.

“Sebagai generasi muda Sunda, kita harus sopan kepada sesama, menghormati yang lebih tua, dan menyayangi yang lebih muda,” ungkapnya.

Selain itu, Agus mengajak beberapa siswa untuk bermain “oray-orayan”. Mereka terlihat sangat gembira dan antusias.

Permainan ini, ternyata memiliki nilai filosofis, yaitu kita tidak boleh “luar-leor”. Seperti ular, melainkan harus memiliki tujuan yang jelas untuk mencapai cita-cita.

Di akhir pertunjukkan, Kepala SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya, H Dede Iryanto, S.Pd, M.Pd, memberikan wejangan kepada seluruh siswa untuk selalu bersikap sopan santun dan belajar dengan giat.

Baca juga:  Siswa Sekolah Luar Biasa asal Kota Tasikmalaya Siap Berlaga di FLS2N SLB Tingkat Provinsi

Pembiasaan positif ini, diharapkan terus berlanjut untuk mewujudkan perilaku jujur, santun, dan berprestasi.

“Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup menjadi terarah, dan dengan seni hidup menjadi indah,” kata Dede.