Pengelola Samalengoh Camp Sumedang Optimistis, Desa Wisata Kembali Ramai Pengunjung

Pengelola Samalengoh Camp Sumedang Optimistis
Pemandangan alam di Samalengoh Camp, Tanjungkerta, Sumedang. dedi/ruber.id

BERITA ruber.id – Pengelola Samalengoh Camp, Riki, 22, optimistis objek wisata alam di wilayahnya akan kembali ramai pengunjung.

Terutama, Samalengoh Camp yang berlokasi di ketinggian sekitar 804 Mdpl. Tepatnya di Dusun Gunung Datar, Desa Gunturmekar, Kecamatan Tanjungkerta.

Samalengoh Camp merupakan lokasi wisata alam yang menawarkan panorama alam Gunung Tampomas dan Ciremai.

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan arus kilauan lampu perkotaan dan kendaraan yang melaju dari arah Kecamatan Tanjungkerta hingga Sumedang kota.

“Saat pandemi Covid-19. Di kala pandemi mulai reda, khususnya pada momen libur Lebaran kemarin, terdapat peristiwa mengenaskan yang terjadi di Desa Citengah. Peristiwa bencana alam ini membuat seolah Sumedang sedang tidak aman dikunjungi. Jadi, sempat ikut sepi juga,” kata Riki kepada ruber.id, Jumat, 3 Juni 2022.

Baca juga:  Pilkada Sumedang 2024: Dony Ahmad Munir Terima Surat Rekomendasi dari Partai Demokrat

Mulai Ramai Pengunjung

Namun alhamdulillah, kata Riki, kini mulai normal. Meski pengunjung yang kemping di akhir pekan, dan pada hari-hari biasa, pengunjung yang sekadar datang sudah mulai ramai.

Seperti namanya, lokasi ini lebih menawarkan kaplingan untuk pengunjung yang hendak menginap atau kemping. Namun, bagi mereka yang hanya bermain juga bisa.

Dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari arah kota, akses jalan aspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat, menjadi nilai tambah untuk Samalengoh Camp, sebagai tempat piknik dengan teman dan keluarga.

Di lokasi ini juga telah tersedia sarana prasarana bermain dan beristirahat. Seperti saung-saung kecil, penyewaan alat-alat kemping lengkap dengan peralatan masaknya.

Baca juga:  Preman dan Anak Punk di Tanjungsari, Cimanggung, Jatinangor Diamankan Polres Sumedang

“Kalau pengunjung yang hanya bermain, biasanya suka makan nasi liwet, minum kopi, dan semua itu juga bisa dipesan di sini. Soalnya, terdapat beberapa warung yang sengaja dipersiapkan untuk kebutuhan wisata” terang Riki.

Lokasi wisata yang tengah dikelola oleh karang taruna desa itu, telah menjadi bagian sumber mata pencaharian warga desa. Khususnya, para pemuda.

Riki berharap, pemuda dan warga desa bisa bekerja bahu membahu, sehingga tidak lagi ada yang menganggur.

“Semoga Samalengoh Camp semakin ramai pengunjung, alamnya juga bisa terus terawat dan semakin dikenal. Sehingga, dapat menyerap tenaga kerja, khususnya warga desa sekitar,” ucapnya.