Gedung Pramuka di Pangandaran Dianggarkan Rp4 Miliar

Gedung Pramuka di Pangandaran
Foto dede ihsan/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Anggaran untuk pembangunan Gedung Pramuka di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat senilai Rp4 miliar.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, rencana pembangunan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sarana dan fasilitas anggota Pramuka.

“Anggaran pembangunan Gedung Pramuka Rp4 miliar dari APBD,” kata Jeje dalam acara ulang tahun Pramuka ke 59 di TPI Nusawiru, Cijulang, Minggu (20/9/2020).

Gerakan Pramuka, kata Jeje, merupakan salah satu gerakan yang memberikan kontribusi pembentukan karakter dan mental.

“Banyak tokoh nasional dan pemimpin bangsa yang dicetak melalui proses Pramuka. Karena, berbagai ilmu pengetahuan, tatakrama dan sopan santun ada di dalamnya,” ujarnya.

Dirinya menjadi seorang bupati saat ini lantaran masa kecilnya mengikuti kegiatan Pramuka. Diakuinya banyak manfaat yang didapat dari Pramuka.

Baca juga:  SPK Non ASN di Pangandaran Bersifat Sementara, Asda III: Bisa Dihentikan Sepihak

Bahkan, setiap adanya acara atau kegiatan gabungan antarsekolah, Jeje kecil sering ditunjuk menjadi petugas upacara.

“Selama saya menjadi bupati, dedikasi dan loyalitas Pramuka sudah memberikan kontribusi kepada Pemkab Pangandaran,” ucapnya.

Jeje menuturkan, Pemkab harus memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan potensi dan mempertahankan prestasi yang telah diraih.

“Caranya kami dengan memberikan kenyamanan dan sarana serta fasilitas yang memadai. Anggaran Rp4 miliar itu terbilang kecil jika didanai dari APBD,” tuturnya.

Pembangunan yang mendasar seperti fasilitas kesehatan (puskesmas dan RSUD), jalan dan yang lainnya telah dikerjakan. Sehingga beban APBD ke depan akan ringan.

“Nanti kalau Gedung Pramuka sudah kami realisasikan, silakan gunakan untuk kegiatan yang bermanfaat. Seperti pelatihan, kursus yang bernilai dan memajukan ekonomi,” terangnya.

Baca juga:  Kemarau Panjang, Sumur Ajaib di Pangandaran Ini Jadi Andalan karena Tak Pernah Surut

Jeje meminta, dari anggaran sebesar Rp4 miliar tersebut harus ada arena (lokasi) ruang terbuka hijau, sarana olahraga dan kios UMKM.

“Suatu tempat yang dibangun dengan adanya sarana dan fasilitas, maka kegiatan satu sama lainnya akan terjadi kesinambungan yang sinergis,” sebutnya.