PANGANDARAN, ruber — Produk Domestik Regional Bruto (PDRD) Kabupaten Pangandaran berdasarkan data perhitungan sementara tahun 2015 hingga 2018 mengalami kenaikan.
Kenaikan itu tercatat berdasarkan dasar harga berlaku menurut lapangan usaha.
Kepala Bidang Ekonomi, Penelitian dan Pengembangan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran Maman mengatakan, kontribusi terbesar PDRB dari sektor pertanian dengan nilai lebih dari 2.4 juta.
“Nilai secara keseluruhan PDRB hasil penghitungan BPS tercatat lebih dari 9.8 juta. Nilai tersebut merupakan gabungan dari tiga uraian di antaranya primer, skunder, tersier,” katanya.
Maman menambahkan, sebelumnya, tahun 2017 tercatat lebih dari 9.4 juta, tahun 2016 tercatat 8.7 juta, dan tahun 2015 tercatat 8.1 juta.
Urutan PDRB ke 2 terbesar penyumbang kontribusi terbaik juga ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran juga reparasi mobil dan sepeda motor dengan nilai lebih dari 2 juta.
Sedangkan Urutan PDRB ke 3 terbesar penyumbang kontribusi terbaik ditempati oleh sektor transportasi dan pergudangan dengan nilai lebih dari 1.3 juta.
“Namun hasil pertanian yang menempati urutan pertama terbesar ditunjang oleh aktivitas jual beli langsung tanpa melalui hasil olahan terlebih dahulu,” tambahnya.
Berdasarkan data, PDRB dari hasil industri pengolahan tahun 2018 hanya 475 ribu, sedangkan tahun 2017 hanya 455 ribu, sementara tahun 2016 hanya 425 ribu dan tahun 2015 hanya 398 ribu. smf
,