Pak Uu juga menekankan agar para anggota DKM yang baru dilantik ini dapat segera menunjukkan pemeliharaan masjid yang lebih baik, dari kepengurusan sebelumnya.
Baik pemeliharaan fisik masjid, maupun kegiatan rutin seperti pengajian bulanan, pengajian mingguan, dan perayaan hari besar Islam.
“Tidak ada air di toilet dan tempat wudu, masjid kotor, tidak ada imam, listrik mati saat malam hari, saya berharap tidak ada kejadian tersebut dari kepengurusan yang dilantik hari ini. Apalagi kita segera memasuki bulan suci Ramadhan,” kata Pak Uu.
“Harapan kami di bulan Ramadhan ada kegiatan yang meriah, banyak kegiatan, sehingga masjid milik provinsi kelihatan geliatnya,” ujarnya.
Kemudian, Pak Uu juga meminta agar kepengurusan DKM Al Jabbar lebih melek program-program pemerintah. Terutama, yang berhubungan dengan keterlibatan masjid didalamnya.
Salah satunya adalah Program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), dimana masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman.
Khususnya, ke bank bjb tanpa ada bunga dan jaminan, dengan syarat hanya membaca Alquran satu juz per Rp1 juta, maka bisa disetujui oleh avalist atau Ketua DKM.
“Selama ini sebagian ketua DKM kurang memahami visi pemerintah daerah, terbukti dengan sudah digulirkannya Program Kredit Mesra selama tiga tahun.”
“Tapi tidak ada satupun kepengurusan masjid yang dimiliki oleh Pemprov Jabar menjadi titik temu antara masyarakat dan bjb,” tutur Pak Uu.
Pak Uu juga menyebutkan, masih ada beberapa DKM yang belum mampu membangun komunikasi dengan Bupati dan Wali Kota, sehingga seolah-olah Al Jabbar itu hanya milik Pemda Provinsi Jabar.
“Oleh karena itu saya minta pengurus DKM yang hari ini dilantik agar sesegera mungkin datang ke pendopo bupati/wali kota masing-masing untuk perkenalan, silaturahmi. Sekaligus minta perhatian untuk kemakmuran masjid.”
“Termasuk juga dengan camat, lurah, dan kepala desa setempat harus dijalin komunikasi sejak sekarang karena mereka adalah wakil kami yang ada di daerah,” sambungnya.
Pak Uu menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi selama satu bulan ke depan. Untuk memantau perkembangan pemeliharaan kesejahteraan masjid.
“Saya minta ada evaluasi satu bulan dari sekarang apakah diteruskan kembali kepengurusan yang ada atau tidak.”
“Kalau di bulan puasa saat ini tidak makmur, tidak meriah dan tidak berkembang, kami akan mengubah dan mengganti (kepengurusan DKM),” katanya.
Editor: R003