Nama Kecil Pangeran Kornel Sumedang Ternyata Asep Djamu

Nama Kecil Pangeran Kornel Sumedang Ternyata Asep Djamu
Foto istimewa humas Pemkab Sumedang.

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Pangeran Kusumadinata IX atau terkenal dengan nama Pangeran Kornel, ternyata juga memiliki nama semasa kecil, yaitu Asep Djamu.

Pangeran Kornel sendiri memerintah Kabupaten Sumedang, kurun tahun 1791-1828.

Asep Djamu, nama kecil Pangeran Kornel ini terungkap saat Diskusi Penguatan Cinta Budaya Sunda. Untuk NKRI, di Bale Agung Srimanganti, Karaton Sumedang Larang, Kabupaten Sumedang, Minggu (13/3/2022).

Hadir dalam diskusi tersebut Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir, Sekda Sumedang Herman Suryatman.

Hadir pula Ketua Umum Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS) Tatang Sobana, Pupuhu Organisasi Paguyuban Asep Dunia dan narasumber diskusi Prof. Yuddy Chrisnandi dan Ustaz Fuad Ginan.

Pangeran Kornel atau Asep Djamu

Dalam kesempatan diskusi ini, Ketua Panitia Diskusi Budi Atmaja menyebutkan, nama Pangeran Kornel memang lebih terkenal di tengah warga. Dari pada nama sebenarnya, yaitu Pangeran Kusumadinata IX atau Asep Djamu (Nama kecilnya).

Baca juga:  Kangen Mama Papa di Sumedang, Rossa: Gak Berani Pulang Takut Bawa Virus Corona

Budi menjelaskan, karena nama Asep Djamu yang telah ada sejak dahulu, maka Karaton Sumedang Larang akan menjadikan Balai Indung untuk Komunitas Asep se-Dunia.

Penetapan ini, ditandai dengan penandatangan kesepakatan antara pihak Keraton Sumedang Larang bersama perwakilan Paguyuban Asep Dunia.

Kemudian, Bupati Sumedang dan Dewan Kebudayaan Sumedang menyaksikan penandatanganan ini.

Raja Keraton Sumedang Larang R. Lukman Soemadisoeria menyetujui jika salah satu bagian keratonnya ini menjadi Balai Indung untuk Komunitas Asep se-Dunia.

“Sehubungan dengan latar belakang sejarah Sumedang, yakni Pangeran Kornel atau Asep Djamu. Kami berharap, Balai Indung ini jadi wahana silaturahmi dalam melestarikan budaya Sunda. Khususnya bagi Komunitas Asep,” katanya.

Sementara, Bupati Sumedang Dony mengapresiasi atas terselenggaranya diskusi ini.

Baca juga:  12 Agustus: Hari Tertawa Sedunia hingga Hari Ibu di Thailand

Di mana, kata Dony, salah satu hasil kesepakatannya yakni menjadikan Karaton Sumedang Larang sebagai Balai Indung bagi Komunitas Asep se-Dunia.

“Tentunya, budaya yang lama harus tetap terpelihara sehingga bisa kita wariskan kepada generasi yang akan datang.”

“Selain itu, kita juga harus terus menggali budaya baru yang lebih baik. Sehingga, dapat terus berkembang,” kata Dony.

Arti Nama Sumedang

Dony menjelaskan, nama Sumedang sendiri berasal dari Insun Medal, Insun Madangan.

Atau, Saya Lahir untuk Menerangi, yang artinya harus menjadi bagian solusi untuk masyarakat.

“Untuk mendukung pelestarian nilai budaya ini, Sumedang telah membuat Perda Nomor 1/2020. Tentang Sumedang Puser Budaya Sunda (SPBS). Di mana, nilai-nilai budaya jadi modal utama dalam pemabangunan di Sumedang,” ucap Dony.

Baca juga:  Kades di Sumedang Positif Rapid Test, Dijemput Petugas Medis

Dony berharap, Paguyuban Asep Dunia turut mendukung SPBS sehingga dapat berkembang.

“Sinergi antara Asep se-Dunia, Karaton Sumedang Larang dan Pemkab Sumedang ini harus terus terjalin. Dengan tujuan akhir, mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” sebut Dony.

Editor: R003