BERITA ruber.id – Museum Pendidikan Bu Een Sukaesih di Sumedang. Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, bersama dengan Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi, melakukan kunjungan ke Rumah Pintar Al Barokah.
Tempat ini, dikelola oleh Yayasan Al Barokah Een Sukaesih dan terletak di Dusun Batukarut, Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka.
Almarhumah Bu Een Sukaesih, yang meninggal pada bulan Desember 2014, adalah seorang individu luar biasa.
Meskipun ia memiliki keterbatasan fisik dan bukan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun memiliki semangat yang luar biasa untuk mendidik dan mengajar anak-anak di rumahnya.
Pj Bupati Herman Suryatman mengingatkan bagaimana Bu Een, meskipun dalam kondisi terbatas, mampu memberikan pendidikan yang berharga kepada anak-anak.
Banyak dari anak-anak yang dididiknya telah melanjutkan ke jenjang kuliah, bahkan ada yang kembali ke Sumedang dan menjadi ketua Karang Taruna.
Herman menarik pelajaran berharga dari Rumah Pintar Al Barokah, yaitu pentingnya pendidikan berbasis kasih sayang.
Dalam rekonstruksi pendidikan di Sumedang, Herman bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan berencana untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini.
Rumah Pintar Bu Een akan dijadikan sebuah museum sederhana dengan nama Bu Een Sukaesih Pendidikan Berbasis Kasih Sayang, sebagai penghargaan atas dedikasi Bu Een dalam memberikan pendidikan.
Kasih Sayang adalah Kunci dalam Mendidik Anak
Herman menggambarkan, situasi Rumah Pintar Bu Een yang sederhana namun penuh semangat.
Meskipun dalam kondisi sakit, Bu Een tetap berusaha mencerdaskan anak-anak, membuat mereka literat.
“Meskipun terbatas, almarhumah ini memberikan pelajaran berharga bahwa kasih sayang adalah kunci dalam mendidik anak-anak,” ucap Herman.
Pj Bupati Herman berharap, Sumedang akan terus melahirkan individu seperti Bu Een. Yang memiliki semangat pengabdian dalam berbagai bidang, baik pendidikan maupun non-pendidikan.
Herman mengingatkan, bagaimana di ruang terbatas. Seperti kamar kecil di Rumah Pintar Bu Een, anak-anak bisa berkumpul dengan gembira dan belajar tanpa mengenal waktu.
Sebagai saksi hidup, Herman mengenang masa ketika dia menjadi Kepala Dinas Pendidikan. Selain itu, melihat langsung bagaimana almarhumah Bu Een Sukaesih mengajar dengan penuh dedikasi.