Mendagri: Praja IPDN Kunci Sukses Menuju Indonesia Emas 2045

Praja IPDN Kunci Sukses Menuju Indonesia Emas 2045
R015/ruber.id

BERITA EDUKASI, ruber.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meyakini, saat ini Indonesia sedang berada di jalur yang tepat. Di mana, pada tahun 2040 atau 2045, Indonesia akan berhasil mencapai visinya sebagai Indonesia Emas.

“Dan di tangan para praja yang saat ini menjadi calon wisudawan, visi tersebut dapat tercapai,” ujar Tito. Dalam pembekalannya kepada calon wisudawan IPDN tahun akademik 2023/2024.

Acara tersebut berlangsung di Gedung Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jumat, 26 Juli 2024.

Hadir dalam kesempatan ini, Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo.

Hadir pula, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, serta pejabat lainnya.

Upaya Mencapai Indonesia Emas 2045

Dalam kesempatan ini, Mendagri memberikan wawasan mengenai situasi dan kondisi Indonesia saat ini dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045 kepada calon wisudawan IPDN yang akan diwisuda dan akan dilanjutkan dengan Pelantikan Pamong Praja Muda pada 1 Agustus 2024 oleh Wakil Presiden RI.

“Indonesia saat ini berada pada posisi yang sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5,11%. Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjaga stabilitas harga.”

“Inflasi nasional pada Juni 2024 juga mencatat angka terbaik yaitu 2,51%. Hal ini karena situasi politik dan ekonomi kita berjalan dengan baik,” ujar Tito.

Baca juga:  Kompor Gas Meledak, Rumah Permanen di Jatinangor Sumedang Ludes Terbakar

Hal ini, membuktikan prediksi yang diberikan oleh Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya bahwa Indonesia akan menjadi negara maju.

“Sebagai calon aparatur sipil negara, dimana kemajuan Indonesia nanti ada di tangan kalian, kalian harus tahu Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Setelah China, India, dan Amerika Serikat.”

“Kekuatan ekonomi ini, yang disebut Indonesia Emas, di mana pendapatan per kapita per orang akan setara dengan negara maju,” lanjutnya.

Menurut Tito, untuk menjadi negara dominan, dibutuhkan tiga syarat utama. Yakni angkatan kerja yang besar sebagai mesin produksi, sumber daya alam yang melimpah sebagai bahan material produksi, dan wilayah yang luas untuk menampung mesin produksi masif.

“Jika melihat dari syarat ini, maka dari 200 negara di dunia tidak akan lebih dari 20 negara yang mencapainya, di antaranya China, India, Amerika Serikat, Rusia, dan Indonesia,” jelas Tito.

68,7% Penduduk Indonesia di Usia Produktif

Tito menuturkan, sebanyak 68,7% penduduk Indonesia berada pada usia produktif, yang dikenal sebagai bonus demografi.

Namun, ini juga dapat menjadi bencana demografi jika usia produktif tidak bekerja atau bekerja pada pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan.

“Ini bisa menjadi bencana jika usia produktif tidak diberdayakan dengan baik, namun jika dioptimalkan, bonus demografi ini dapat membawa Indonesia semakin maju.”

Baca juga:  Meriahkan Pentas PAI tingkat Provinsi, 3000 Siswa Bakal Nari Kolosal

“Caranya, dengan meningkatkan kualitas kesehatan, terutama penanganan dan pencegahan stunting, serta memperkuat bidang pendidikan baik formal maupun non-formal,” ucap Tito.

Tito menekankan, para calon wisudawan IPDN harus fokus pada hal-hal yang berkontribusi untuk mempercepat terciptanya Indonesia Emas. Yaitu, dengan meningkatkan sistem politik dan keamanan agar semakin baik dan stabil.

“Kita harus membuat terobosan deminterobosan yang memfasilitasi anak-anak muda usia produktif menjadi tenaga kerja yang unggul, terdidik, terlatih, dan sehat.

“Selain itu, kita juga harus memelihara sumber daya alam dengan sebaik-baiknya,” tambah Tito.

Tito berharap, lulusan IPDN yang dipercaya sebagai pemimpin dapat menjadi strong leader yang tidak hanya memiliki kekuasaan dan pengikut tetapi juga memiliki konsep yang jelas.

“Para wisudawan IPDN harus menjadi strong leader yang tidak hanya memiliki kekuasaan dan pengikut tetapi juga harus memiliki konsep yang jelas.”

“Sehingga, dapat membawa organisasi mencapai tujuan dengan strategi yang kuat dan dipertimbangkan secara matang,” kata Tito.

Tito berpesan, kepada calon wisudawan untuk tidak hanya mengejar gelar tetapi juga mengubah cara berpikir.

Wisuda 1079 Praja IPDN

Di tempat yang sama, Rektor IPDN Hadi Prabowo menyampaikan, IPDN akan melaksanakan prosesi wisuda tahun 2024. Dengan jumlah wisudawan sarjana terapan ilmu pemerintahan sebanyak 1079 orang.

Baca juga:  Alumni Fakultas Hukum Unpad: Mahasiswa Jangan Paham Teori Saja

Kemudian, wisudawan program profesi kepamongprajaan sebanyak 31 orang, program doktor 60 wisudawan, dan program magister 82 calon wisudawan.

Para calon wisudawan ini, telah diberikan beberapa pembekalan baik internal maupun eksternal.

“Pembekalan eksternal diantaranya diberikan oleh Menteri Investasi, Bupati Kaimana, dan Tim Psikologi dari Psikodinamika,” kata Hadi.

Selain itu, kata Hadi, pelaksanaan seleksi calon praja IPDN yang sedang berlangsung.

IPDN, kata Hadi, masih melaksanakan proses tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) oleh BKN yang berlangsung dari 18 hingga 25 Juli di 38 provinsi.

Total jumlah pendaftar IPDN adalah sebanyak 33.653 orang, sedangkan yang lulus tes administrasi dan mengikuti SKD sebanyak 32.456 orang.

“Pada 2 Agustus nanti akan dilaksanakan rapat pleno untuk memutuskan hasil kelulusan tes SKD,” jelas Hadi.

Hadi menambahkan, progres pembangunan tiga gedung yang merupakan bantuan dari Menteri PU PR.

“Gedung-gedung tersebut, adalah Gedung Fakultas Politik Pemerintahan, Gedung Fakultas Manajemen Pemerintahan, dan Gedung Fakultas Perlindungan Masyarakat.”

“Saat ini, pembangunan telah mencapai 50%, diharapkan akhir bulan September semua pembangunan sudah selesai. Sehingga Bapak Mendagri dan Bapak Menteri PUPR diharapkan dapat hadir meresmikannya,” ucap Hadi.